Rabu 02 Dec 2020 06:44 WIB

OECD Prediksi Perekonomian Dunia akan Cerah Tapi Menantang

Tahun depan perekonomian dunia diprediksi akan kembali hingga ke tahap pra-pandemi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar telepon selular di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar telepon selular di Jakarta, Senin (2/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi tahun depan perekonomian dunia akan kembali hingga ke tahap pra-pandemi. Akan tetapi proses pemulihan tidak merata di semua negara dan risiko penyusutan masih membayangi.

Dalam laporannya, OECD mengatakan progres dalam vaksin Covid-19 akan memperbaiki prediksi perekonomian tahun depan. "Jalan di depan cerah, tapi menantang," kata kepala ekonomi OECD Laurence Boone dalam laporan yang dirilis Selasa (1/12).

Baca Juga

OECD memprediksi tahun ini perekonomian global menyusut sebesar 4,2 persen. Lalu naik dengan angka yang sama (rebound) hingga berada di titik tengah pada depan sebelum akhirnya tumbuh 3,7 persen di tahun berikutnya.

Dalam laporan tersebut OECD mengatakan China yang menjadi tempat asal virus tapi mengatasi pandemi lebih baik dibandingkan perekonomian besar lainnya, akan yang paling diuntungkan dalam proses pemulihan. Sementara Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) akan tertinggal.

Organisasi yang memberikan saran kebijakan ekonomi pada negara itu mengatakan pemerintahan di seluruh dunia harus terus membantu kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi. Mereka juga meminta pembatasan sosial tetap diberlakukan.

OECD merekomendasikan agar dana rakyat dialokasikan ke investasi dengan keuntungan jangka panjang. Antara lain seperti jaminan kesehatan, pendidikan, upaya mengurangi ketimpangan ekonomi, dan mengatasi perubahan iklim.

OECD mengatakan demi memaksimalkan upaya menyehatkan kembali perekonomian yang terpuruk karena dampak pandemi, pemerintah di seluruh dunia juga harus melakukan kerja sama internasional. "Kini kerja sama internasional yang goyah dalam beberapa tahun terakhir lebih dibutuhkan dibandingkan sebelumnya," kata Boone.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement