Rabu 02 Dec 2020 07:53 WIB

Jenahara: Piama dan Gaya Busana Santai Sedang Digandrungi

Jenahara melihat ada perubahan tren gaya busana sejak pandemi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Piama. Sejak pandemi, orang lebih banyak di rumah hingga mengubah tren mode. Kini, gaya busana santai, seperti piama, sedang digandrungi.
Foto: midnight mischief
Piama. Sejak pandemi, orang lebih banyak di rumah hingga mengubah tren mode. Kini, gaya busana santai, seperti piama, sedang digandrungi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer busana Muslimah, Jenahara Nasution, menyebut tren fashion berubah sejak pandemi. Terlebih, ketentuan pembatasan sosial telah membuat orang lebih sering berada di rumah.

"Kalau orang dulu mungkin suka datang ke event, sekarang tidak ada event. Jadi otomatis gayanya akan lebih santai, lebih suka yang atas bawah. Makanya koleksinya jadi lebih santai," jelasnya di sela peluncuran flagship store pertamanya di Kota Kasablanka, Selasa (1/12).

Baca Juga

Jenahara melihat, sekarang orang banyak menggandrungi pakaian dua potong, seperti piama. Selaras dengan gaya santai, orang juga menuntut kenyamanan bahan pakaian.

Menurut Jenahara, agar tetap gaya meski dengan piama, warnanya tetap harus diseusuaikan. Terkadang, orang suka melakukan tabrak warna.

"Masker, kerudung, dan baju harus disesuaikan warnanya supaya bisa masuk kemana-mana, sehingga look-nya tidak berubah," kata Jenahara.

Untuk menambah kesan santai, setelah menggunakan hijab, Anda bisa tambahkan topi. Karena gaya sporty saat ini lebih disukai.

Koleksi Libera

Bicara tentang koleksi Libera yang diluncurkannya di tengah pandemi, Jenahara menjelaskan, ada lebih banyak produk aktif yang ditawarkan. Pakaiannya bisa dipakai untuk sehari-hari, tapi juga bisa untuk olahraga atau gaya sporty look.

"Setiap bulan kami akan memberikan tema baru," ujar Jenahara.

Jenahara juga menghadirkan koleksi dengan banyak pilihan warna di flagship store-nya. Dari segi, potongan, Jenahara selalu mengedepankan gaya yang lebih edgy, minimalis, dan cutting lebih confident.

"Enggak terlalu banyak detail heboh dan ribet. Walaupun konsep basic, tapi ada detial menarik," ujarnya seraya menambahkan target marketnya adalah perempuan berusia 25 hingga 35 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement