REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam bukunya "198 Kisah Haji Wali-Wali Allah" mengisahkan, pada suatu hari, ada empat orang pemikir sesat berkumpul di Makkah. Mulailah mereka memperolok-olok para jamaah haji yang sedang tawaf di sekitar Ka'bah.
Selain itu mereka juga sepakat untuk menyanggah Alquran dengan cara mengarang kitab yang serupa. Mereka pun membagi tugas. Masing-masing pemikir mempelajari seperempat Alquran untuk disanggah dan berjanji untuk bertemu lagi pada musim haji tahun depan.
Genap satu tahun kemudian, keempat pemikir itu kembali berkumpul di Makkah. Pemikir pertama mengatakan, "Aku telah menghabiskan waktuku selama setahun hanya untuk memikirkan ayat yang berbunyi.
Maka tatkala mereka putus asa (terhadap hukuman Nabi Yusuf), mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik (QS:Yusuf:80). Sungguh kefasihan ayat ini melumpuhkan pikiranku!"