REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Real Madrid secara mengejutkan dikalahkan Shakhtar Donetsk 0-2 di Liga Champions, Rabu (2/12). Inkonsistensi Los Blancos membuat nasib sang pelatih, Zinedine Zidane berada di ujung tanduk.
Beban pelatih asal Perancis itu semakin berat karena mereka sudah dikalahkan Alaves di La Liga Spanyol, akhir pekan lalu. Namun, harapan untuk juara 13 kali Liga Champions itu masih ada.
Dalam laporan Marca, Rabu (2/12), kemenangan Inter Milan atas Borussia Monchengladbach membuka kesempatan Real Madrid untuk lolos ke babak 16 besar.
Syaratnya, mereka harus mengalahkan Monchengladbach di pertandingan pamungkas Grup B. Tampil sebagai tuan rumah menjadi alasan kuat Real Madrid dapat keluar sebagai pemenang.
Pertandingan itu pun dianggap menjadi salah satu penentu masa depan Zidane sebagai juru taktik. Pasalnya, Real Madrid sering gagal menang di pertandingan penting dalam berbagai kompetisi.
Kekalahan atas Shakhtar Donetsk menjadi salah satu bukti bahwa Zidane sedang berada di situasi yang sulit. Padahal, pemain inti yang absen terbilang tidak begitu banyak. Namun tak bisa dimungkiri, tidak hadirnya Sergio Ramos dan Vinicius Jr memengaruhi performa Real Madrid.
Oleh sebab itu, Zidane tidak bisa mencari pembenaran di laga-laga berikutnya. Ia harus bisa membuktikan kualitasnya sebagai juru taktik papan atas dengan menjaga harga diri Real Madrid.