REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Federal Aviation Administration (FAA) menerbitkan sertifikat kelaikudaraan baru untuk pesawat Boeing 737 Max. Hal tersebut menjadi sertifikat terbaru Boeing 737 Max sejak pesawat tersebut diproduksi pada 2019.

Saat ini, Boeing memiliki sekitar 450 pesawat 737 Max yang sudah diproduksi sejak 2019. Sebelumnya, Boeing tengah menunggu persetujuan FAA sebelum mengirim pesawat ke maskapai.

Juru Bicara FAA Lynn Lunsford mengharapkan terdapat jumlah inspektur yang cukup untuk memenuhi jadwal pengiriman yang direncanakan Boeing. “Kami akan tunduk kepada Boeing untuk membahas rencana pembuatan dan pengiriman,” kata Lunsford dikutip dari Reuters, Rabu (2/12).

Sebelumnya, FAA pada 18 November 2020 mencabut larangan penerbangan Boeing 737 Max yang sudah dikandangkan selama 20 bulan. Pesawat tersebut dilarang beroperasi setelah terjadi kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

Pesawat tersebut terpaksa dikandangkan karena FAA membutuhkan serangkaian perubahan perangkat lunak dan persyaratan pelatihan pilot baru sebelum pesawat dapat kembali beroperasi. Secara terpisah, FAA juga pada pekan lalu menyetujui rencana pelatihan pilot American Airlines untuk melanjutkan penerbangan Boeing 737 Max.

Persetujuan tersebut membuka jalan bagi American Airlines untuk melanjutkan penerbangan menggunakan pesawat Boeing 737 Max mulai 29 Desember 2020. Hal tersebut dapat dilakukan setelah menyelesaikan tes yang diperlukan dan peningkatan perangkat lunak pesawat.

American Airlines berencana untuk memulai dengan satu penerbangan Boeing 737 Max dari Miami ke bandara LaGuardia di New York. Penerbangan tersebut akan menandai kembalinya Boeing 737 Max pada penerbangan komersial Amerika Serikat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika