REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini terjadi kerumunan massa dalam pengajian dan Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Kementerian Agama (Kemenag) melihat banyak jamaah pengajian yang tidak ketat dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.
Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menyesalkan kerumunan yang tidak patuh protokol kesehatan tersebut. Di tengah pandemi Covid-19, Menag berharap semua pihak terutama tokoh agama bisa lebih arif dan proaktif dalam ikhtiar mencegah setiap potensi penularan Covid-19.
"Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jamaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan," kata Menag melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (2/12).
Menag harap semua pihak terlebih tokoh agama bisa lebih arif menyikapi pandemi Covid-19 ini dengan meminimalisasi setiap potensi kerumunan yang bisa mengakibatkan terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, kegiatan pengajian adalah hal positif dalam mencerahkan umat. Namun di tengah pandemi, pelaksanaan pengajian juga harus disesuaikan sehingga tidak berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan bagi warga.
"Pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19. Tapi tentu perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Menag berharap kerumunan massa dalam berbagai bentuk kegiatan dapat dihindari terlebih dahulu sampai kondisi pandemi berakhir. Saat ini masih pandemi maka kegiatan pengajian dan lain sebagainya bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Sehingga umat tetap bisa mengikutinya tanpa harus berkerumun sebagaimana biasanya. Semoga pandemi ini lekas berakhir sehingga kehidupan bisa kembali normal, aamiin," kata Menag.