REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Vaksin Covid-19 Oxford telah menjadi berita belum lama ini, karena kejadian buruk yang dituduhkan oleh peserta uji coba di Chennai, India. The Serum Insitute of India (SII) bertindak sebagai penyelenggara uji coba sekaligus produsen vaksin Oxford di negara tersebut.
Pada 29 November, seorang relawan uji coba vaksin Oxford yang juga dijuluki Covishield mengatakan bahwa ia mengalami gejala neurologis dan psikologis, seperti sakit kepala parah, dan muntah, sekitar 10 hari setelah diberikan vaksin. Perusahaan farmasi membantah klaim tersebut pada Selasa (1/12) dengan mengatakan bahwa vaksin Covishield 'aman dan imunogenik.'
The Serum Institute of India membuat pernyataan publik membahas kekhawatiran yang diangkat oleh sukarelawan tentang kemanjuran dan keamanan kandidat vaksin virus corona tersebut.
"Vaksin Covishield aman dan imunogenik. Serum Institute of India bersimpati dengan kondisi medis relawan tersebut, insiden dengan relawan Chennai yang sangat disayangkan, tetapi sama sekali tidak diinduksi oleh vaksin, dan ," kata perusahaan dilansir Times Now News, Rabu (2/12).
Perusahaan mengatakan bahwa mereka mengklarifikasi semua proses yang diperlukan dari badan pengatur yang berbeda dan juga telah menyerahkan semua laporan dan data akhir tentang insiden tersebut kepada Badan Pengawas Obat India. Pihak berwenang yang bersangkutan diberi tahu dan Penyidik Utama, kelompok Data and Safety Monitoring Board (DSMB), dan Komite Etik secara independen menjelaskan dan menganggapnya sebagai masalah yang tidak terkait dengan uji coba vaksin.
Lebih lanjut, tentang keamanan vaksin, perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak akan merilis vaksin untuk penggunaan publik sampai yakin dan telah membuktikan bahwa vaksin tersebut aman. SII mendapat masalah hukum ketika salah satu peserta uji coba vaksin Covishield mengirimi mereka pemberitahuan hukum, menuduh bahwa ia mengalami masalah neurologis akibat vaksin tersebut.
SII membantah semua klaim tersebut. SII juga telah mengirimkan pemberitahuan tanggapan kepada relawan tersebut.
"Setelah penilaian kausalitas awal, temuan itu tidak menuntut adanya penghentian uji coba oleh SII," ungkap Sekretaris Kesehatan Rajesh Bhushan dalam konferensi pers, Selasa.
Menurut Bhushan, setelah mengkaji semua dokumen yang dipersyaratkan, SII mendapat lampu hijau untuk uji coba Fase 3.