Rabu 02 Dec 2020 16:41 WIB

Holyfield Desak Tyson Tanda Tangani Kesepakatan Duel

Duel ini diharapkan mengakhiri persaingan dua mantan juara kelas berat dunia itu.

Mike Tyson (kanan) dan Evander Holyfield.
Foto: worldboxingnews.net
Mike Tyson (kanan) dan Evander Holyfield.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evander Holyfield menantang Mike Tyson untuk kembali naik ring dan segera menandatangani kontrak untuk duel trilogi. Duel ini diharapkan mengakhiri persaingan di antara mantan juara kelas berat dunia itu.

Tantangan Holyfield dipicu setelah Tyson tampil mendominasi saat melawan Roy Jones Jr dalam pertarungan ekshibisi di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, 28 November 2020 lalu, yang berakhir imbang.

“Tak ada lagi alasan. Ini adalah pertarungan yang harus terjadi untuk kedua warisan (pertarungan) kami,” kata Holyfield dikutip Reuters, Rabu (2/12). “Sabtu malam (lalu), Anda bilang siap melawan saya, jadi segeralah tanda tangani kontraknya dan kembali naik ring. Dunia sudah menanti, dan (keputusan) sekarang ada pada Anda. Saya siap.”

Di masa jayanya, rivalitas Tyson dan Holyfield, yang kini berusia 58 tahun, adalah salah satu yang terpanas di dunia tinju. Mereka bertemu dua kali.

Pada pertemuan pertama yang terjadi 1996 silam, Holyfield memenangi pertarungan lewat TKO pada ronde ke-11. Sementara pertarungan kedua pada 1997 berakhir menjadi duel yang kontroversial ketika Tyson menggigit telinga lawannya.Tyson pun didiskualifikasi dan mendapat larangan tanding hingga didenda uang.

Ketika Tyson mengatakan awal tahun ini ia bersiap untuk kembali ke ring untuk melakoni pertarungan amal, Holyfield sebetulnya mengajukan diri maju, tetapi promotor memilih Jones Jr sebagai gantinya.

“Roy Jones Jr adalah lawan kelas lokal yang cukup baik untuk Mike. Namun tanding lawan saya akan menjadi ajang kelas dunia,” jelas Holyfield. “Yang paling dinanti semua orang adalah pertemuan kami. Jadi tak ada alasan apapun yang bisa menghalangi duel ini.”

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement