Rabu 02 Dec 2020 16:52 WIB

Kenaikan Kasus Covid-19 di DIY Masih Terkendali

Dinkes DIY menambah tempat tidur isolasi di sejumlah rumah sakit

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung dites suhu tubuh sebelum memasuki Gedung PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Selasa (1/12). Kepatuhan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin menjadi kunci penyebaran virus corona. Selain mencuci tangan, cairan antiseptik, pengukuran suhu tubuh, dan penggunaan bilik sterilisasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung dites suhu tubuh sebelum memasuki Gedung PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Selasa (1/12). Kepatuhan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin menjadi kunci penyebaran virus corona. Selain mencuci tangan, cairan antiseptik, pengukuran suhu tubuh, dan penggunaan bilik sterilisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kenaikan kasus baru Covid-19 masih menunjukkan kenaikan yang signifikan di DIY. Namun, Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie mengklaim kenaikan kasus tersebut masih dalam kendali.

"Masih dalam kendali, artinya masih  bisa dikendalikan teman-teman rumah sakit. Sesungguhnya kasus ini kita melihatnya tidak hanya parsial atau di hilir, tapi di hulunya seperti apa," kata Pembayun di Yogyakarta, Rabu (2/12).

Dalam menangani kenaikan kasus Covid-19 ini, pihaknya juga menambah kapasitas rumah sakit yakni dengan menambah tempat tidur (bed) isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Ketersediaan tempat tidur isolasi per 2 Desember 2020 ini sejumlah 554 tempat tidur.

Ratusan tempat tidur ini terdiri dari 62  tempat tidur untuk penanganan kasus critical dan 492 tempat tidur untuk penanganan kasus non critical. Tempat tidur isolasi untuk penanganan kasus non critical menjadi sebanyak 492 tempat tidur ini merupakan penambahan dari 477 bed pada 1 Desember kemarin.

Sedangkan, tempat tidur isolasi yang terpakai hingga saat ini mencapai 38 bed untuk kasus critical dan 390 tempat tidur untuk kasus non critical. Dengan begitu, sisa bed isolasi saat ini ada 24 bed untuk kasus critical dan 102 bed untuk kasus non critical. Pembayun menyebut, untuk penambahan bed isolasi sendiri dilakukan berdasarkan kemampuan dari rumah sakit rujukan itu sendiri.

"Misalnya rumah sakit ini menambah tempat tidur melihat kekuatannya. Teman-teman di rumah sakit itu kan tidak membiarkan nakesnya tumbang (karena kelelahan akibat banyak kasus). Karena itu beberapa rumah sakit punya strategi bagaimana menyiapkan dalam rangka supaya nakes itu teta prima dalam memberikan pelayanan," ujarnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement