REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan sekitar 327,5 hektare sawah di tiga kecamatan di wilayah tersebut terancam serangan wereng. Puluhan hektare sawah di daerah itu telah terdampak hama tersebut.
"Kami sudah melakukan langkah antisipasi mulai dari gotong-royong dengan petani untuk membersihkan gulma dan lingkungan sawah serta memberikan insektisida," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril di Pariaman, Rabu (2/12).
Setidaknya 75,25 hektare sawah di Pariaman sudah diserang oleh hama wereng yang dimulai Juli 2020 sehingga menimbulkan kerugian bagi petani. Namun sawah lainnya yang lokasinya berdekatan dengan sawah terdampak tersebut mencapai ratusan hektare dengan rincian di Kecamatan Pariaman Selatan sawah yang terancam meliputi enam desa dengan luas 272,5 hektare.
Lalu, di Kecamatan Pariaman Tengah terdiri dari dua desa dengan luas sawah yang terancam yaitu 40 hektare dan Kecamatan Pariaman Timur terdiri dari satu desa dengan luas terancam 15 hektare.
Menurut dia, penyebab terjadinya hama wereng di Pariaman yaitu karena kebiasaan petani yang menggunakan satu jenis varietas padi sehingga pihaknya merekomendasikan adanya variasi jenis padi yang ditanam setiap tahunnya.
"Kami merekomendasikan jenis varietas padi Bujang Marantau, petani akan kami bantu pembelian benihnya untuk 500 hektare lahan sawah pada 2021 dan begitu juga dengan pemerintah provinsi," katanya.
Pihaknya menyampaikan dari puluhan hektare sawah di Pariaman yang terdampak hama wereng beberapa diantaranya diasuransikan. Ia berharap petani mau menggunakan jenis varietas padi berbeda setiap tahunnya serta mengansuransikan tanaman padinya.
Sebelumnya sebanyak 75,25 hektare sawah di tiga kecamatan di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tercatat diserang hama wereng semenjak pertengahan 2020 hingga menimbulkan gagal panen dan kerugian terhadap petani di daerah itu.
"Setidaknya ada sembilan desa yang terdampak, namun yang banyak di Kecamatan Pariaman Selatan," kata Dasril
Pihaknya menyampaikan data sawah terdampak hama wereng tersebut bersumber dari pengamat hama penyakit tanaman Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumbar yang melakukan pendataan ke Pariaman.