Kamis 03 Dec 2020 01:55 WIB

Milenial Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah

Perlunya simbiosis mutualisme antara ekonomi syariah dengan generasi muda

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Ketua Pemuda DMI Arief Rosyid menjadi narasumber pada acara webinar Outlook Ekonomi Syariah 2021 di Jakarta, Rabu (2/12). Acara yang merupakan rangkaian dari Road To Anugerah Syariah Republika 2020 ini mengangkat tema
Foto: Prayogi/Republika
Ketua Pemuda DMI Arief Rosyid menjadi narasumber pada acara webinar Outlook Ekonomi Syariah 2021 di Jakarta, Rabu (2/12). Acara yang merupakan rangkaian dari Road To Anugerah Syariah Republika 2020 ini mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Milenial menjadi kunci dari pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Ketua Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI), Arief Rosyid, mengatakan perlunya simbiosis mutualisme antara ekonomi syariah dengan generasi muda yang akan jadi penerus bangsa masa depan.

"Kita harus bangun kesadaran yang masif milenial akan ekonomi syariah agar kita tidak hanya jadi pasar saja tapi juga pelaku," katanya dalam Webinar Republika: Outlook Ekonomi Syariah 2021, Rabu (2/12).

Baca Juga

Kedepan, yang diharapkan adalah mainstreaming ekonomi syariah dan lebih banyak melibatkan generasi muda. Orkestrasi pengembangannya akan positif karena dua kubu ini adalah dua potensi besar.

Jika ekonomi syariah bisa booming di masa depan maka karena pemainnya adalah anak muda yang ada saat ini. Potensi milenial mencapai 140 juta orang di Indonesia yang mewakili 62,98 persen penduduk Indonesia. Porsi milenial mencapai 33,75 persen dan 29,23 persen adalah generasi sentenial atau generasi Z. Selain itu 87 persen penduduk Indonesia adalah Muslim yang menempati 12,5 persen populasi Muslim dunia.

Menurut The Future of World Religion and PEW Research Center, populasi Muslim 2050 akan mencapai 29,7 persen. Global Islamic Economy Report 2018-2019 oleh Thomson Reuters juga menyebutkan ekonomi Islam tumbuh stabil karena didorong populasi milenial Muslim yang terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai tiga miliar jiwa pada 2060.

Pada tahun 2018, total spending oleh milenial Muslim bahkan telah mencapai lebih dari 2,1 triliun dolar AS. Sementara itu, studi lain yang dilakukan oleh Alvarez & Marsal Middle East mengatakan bahwa nasabah milenial akan memberikan kontribusi sebesar 65 persen dari total pendapatan bank di tahun 2030.

"Rencana merger bank syariah BUMN dan juga inisiatif lain tentu akan membesarkan potensi penetrasi pada milenial," katanya.

Aset Bank Syariah Himbara mencapai Rp 232,721 triliun. Bank syariah juga semakin mengarah pada digital yang paling disukai milenial. Contoh Bank Syariah Mandiri telah mencatat transaksi digital mencapai 55 juta transaksi atau naik 29,15 persen hingga Juni 2020.

Nilai-nilai yang dibawa oleh bank syariah pun relevan dengan perkembangan tren minat dari milenial. Seperti lebih memperhatikan sisi sosial dan keberlanjutan dalam keuangan juga transaksi. Tren Bank 5.0 yang mengedepankan teknologi untuk kemaslahatan sudah berada di dalam jati diri bank syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement