REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sri Lanka mengevakuasi 75 ribu warganya yang tinggal di wilayah pantai timur negara tersebut. Hal itu dilakukan menyusul akan datangnya topan tropis Burevi.
"Pada sore atau malam ini, topan akan menghantam daratan," kata kepala departemen meteorologi Sri Lanka Athula Karunanayake pada Rabu (2/12), dikutip laman TRT World.
Dia menjelaskan, topan bergerak dengan kecepatan 80-90 kilometer per jam. Beberapa daerah akan mengalami hujan dengan intensitas 200 milimeter. Hal itu dapat memicu banjir bandang. Layanan listrik pun diperkirakan bakal terputus.
Warga dari Distrik Trincomalee telah dievakuasi ke 237 pusat bantuan topan. Trincomalee merupakan daerah yang diperkirakan akan terkena dampak paling parah. Sementara warga yang tinggal di dekat jalur lintasan topan diperintahkan tetap tinggal di rumah.
Topan Burevi diproyeksikan bergerak ke India selatan pada Jumat (4/12) pagi. Namun diperkirakan hanya menyebabkan lebih sedikit kerusakan di sana.