REPUBLIKA.CO.ID, LEMBATA -- Musibah berupa erupsi Gunung Lewotolok yang terjadi di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), memaksa sebagian besar masyarakat mengungsi.
Hal itu mendorong Laznas BMH segera mengirimkan tim dan bantuan untuk meringankan beban saudara yang tertimpa musibah.
"Tim berangkat dari Kupang pada Selasa (1/12) dan tiba di Lembata pada Rabu (2/12) tepat pukul 06.45 WITA," terang Kepala BMH Perwakilan NTT, Hasbullah (2/12).
Setiba di lokasi, tim berkoordinasi dengan BASARNAS dan pihak lainnya, termasuk BNPB Daerah.
"Sejauh ini ada 12 titik pengungsian yang tersebar di Lembata. Posko utama ada di Kantor Bupati Lama Lembata dengan data korban mencapai 6.237 orang," imbuh Hasbullah melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
BMH memberikan bantuan sembako, obat-obatan, pendampingan anak-anak, hingga pembagian masker untuk meminimalisir resiko mengalami sesak nafas karena abu vulkanik.
Sementara itu, Pemuda Hidayatullah membantu warga dalam hal pemenuhan kebutuhan logistik yang sinergi bersama BMH.
"Masih banyak bantuan dibutuhkan. Insya Allah BMH dan Pemuda Hidayatullah akan terus berupaya membantu masyarakat di sini," terang Sekretaris Pemuda Hidayatullah NTT, Dani.