REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengaku, siap kooperatif memenuhi panggilan dari Polda Jawa Barat (Jabar) guna mengklarifikasi ihwal kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Jumat (13/11).
"ita juga tidak mau disalahkan dalam situasi seperti itu, karena kita juga sudah berusaha mengendalikan situasi sesuai prosedur," ucap Ade di sela Rapat Pimpinan Wilayah (Rakerwil) PPP Jawa Barat di Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (2/12).
Menurut Ade, pada pemanggilan pertama terpaksa tidak dapat hadir memenuhi panggilan Polda Jabar lantaran terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Rabu 18 hingga 28 November.
Ketua DPW PPP Jabar tersebut mengaku, bakal memenuhi panggilan kedua yang diagendakan pada Selasa (10/12), bersamaan dengan jadwal pemeriksaan kedua Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin.
"Selasa depan pemanggilan lagi infonya, klarifikasi saja ya terkait protokol kesehatan," tutur Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Ade menjelaskan, meski pada saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak menerima pemberitahuan dan permohonan izin dari penyelenggara kegiatan, tapi pihaknya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengaku tetap melakukan koordinasi.
Ade menyebutkan, saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan upaya preventif dengan menyiagakan petugas gabungan saat kedatangan pendiri FPI Habib Rizieq Shihab di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah yang berlokasi di Megamendung.