REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Kamis (3/12). Akibat kejadian itu, akses jalan provinsi di wilayah itu tertutup dan sebanyak tujuh rumah warga tertimbun material tanah longsor.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, kejadian tanah longsor dan pergerakan tanah itu diduga diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah tersebut. Akibatnya, jalan propvinsi Pengalengan-Rancabuaya tertutup longsor. "Pergerakan tanah terus berjalan dan mengganggu jalan provinsi Pengalengan-Rancabuaya," kata dia, Kamis.
Menurut dia, saat ini jalan sudah dapat di lewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Namun, pengguna jalan provinsi diimbau berhati-hati karena masih adanya sisa material lumpur di jalan tersebut.
Selain menutup akses jalan, longsor juga mengakibatkan tujuh rumah tertimbun longsoran. Ia menambahkan, pihaknya telah mengevakuasi tujuh kepala keluarga (KK) warga yang terdampak longsor. Warga yang terdampak, diungsikan sementara ke rumah saudaranya dan gedung SMPN 1 Talegong. Sebab, dikhawatirkan terjadi kejadian tanah longsor yang lebih besar.
Menurut Tubagus, akibat kejadian itu tak ada korban jiwa yang meninggal dunia. Kendati demikian, ia mengatakan, kerugian mencapai ratusan juta rupiah. "Kurang lebih 300 juta," kata dia.
Tubagus mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi untuk melakukan penanganan di lapangan. "Babinsa bersama masyarakat dan petugas gabungan berusaha mengalihkan parit pembuangan air dan lumpur dengan menggunakan alat seadanya," kata dia.