REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan pertumbuhan sektor properti. Meski begitu, kualitas properti yang disediakan bagi masyarakat harus tetap terjaga.
Wapres mengingatkan, pada kondisi saat ini masyarakat menjadi lebih peduli konsep ekonomis, efisiensi dan efektivitas. Sehingga, dalam membeli barang yang nilainya tinggi seperti properti, masyarakat tidak hanya memperhatikan masalah harga, tetapi juga memperhatikan (rekam jejak) dari penyedia barang/jasa.
Oleh sebab itu, penting bagi pengembang perumahan untuk selalu menjaga kepercayaan masyarakat. "Caranya, terus menjaga kualitas dari rumah dan fasilitas perumahan yang dibangun serta layanan dan kepastian hukumnya," kata Kiai Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Real Estate Indonesia (REI) Tahun 2020 secara virtual, Kamis (3/12).
Kiai Ma'ruf mengingatkan perjuangan untuk menyediakan rumah bagi rakyat masih panjang. Apalagi jumlah masyarakat yang belum memiliki rumah juga masih banyak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2019, jumlah keluarga di Indonesia yang memiliki rumah sebesar 80,07 persen, sementara sisanya tinggal dengan cara menyewa rumah, menumpang di rumah kerabat, bahkan hidup nomaden.