REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Agama Malaysia Datuk Seri Zulkifli Mohamad Al-Bakri, mengatakan Majelis Fatwa Nasional akan mengeluarkan keputusan tentang vaksin Covid-19. Majelis juga disebut akan menentukan apakah vaksin sudah dibuat sesuai dengan hukum Islam.
Menteri Agama juga menambahkan, Majelis Fatwa akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (Mosti) menjelang pengumuman keputusan tersebut.
“Setiap orang berhak atas pendapatnya sendiri. Akan tetapi, jika menyangkut masalah halal dan haram, harus ada pembahasan antara panitia agama dan departemen terkait lainnya. Saat ini Muzakarah (Konferensi) Dewan Fatwa Nasional sedang melakukan pembahasan dan kami akan mengkaji vaksin dari semua sudut," kata dia, dilansir di Malay Mail, Kamis (3/12).
Datuk Seri Zulkifli Mohamad Al-Bakri selanjutnya menyebut akan mendengarkan nasihat dari Kemenkes dan Mosti. Keputusan terbaik akan diambil dari perspektif Islam dan memberikan penjelasan sebaik-baiknya sembari mempertimbangkan keadaan saat ini.
Sebelumnya, media lokal Bernama melaporkan Wakil Menteri Utama Kelantan Datuk Mohd Amar Nik Abdullah menyatakan keprihatinannya tentang kesesuaian vaksin Covid-19 dengan syariah.
Wakil presiden PAS juga mendesak pemerintah melakukan studi menyeluruh dan berkonsultasi dengan otoritas agama negara dan Dewan Fatwa Nasional untuk menghindari kebingungan di kalangan umat Islam.
Pada 23 November lalu, Zulkifli saat menutup perdebatan RUU Suplai 2021 di Dewan Rakyat mengatakan, vaksin Covid-19 akan diperbolehkan sesuai dengan prinsip Maqasid Syariah karena menyangkut perlindungan jiwa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika