REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya bisa kembali menjaga peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions mewakili Grup H. PSG mengalahkan Manchester United 3-1 di Old Traffor, Kamis (3/12) dini hari WIB
Pelatih PSG Thomas Tuchel menyatakan skuadnya datang ke Old Trafford dengan tekad untuk menang. "Kami tidak pernah membayangkan kalah dalam pertandingan ini. Kami tidak pernah menyerah dan menunjukkan semangat yang sangat baik, dikombinasikan dengan kualitas di lapangan," kata Tuchel, dikutip dari laman resmi klub, Kamis (3/12).
Meski demikian, Tuchel mengaku Neymar dkk sempat keteteran pada awal babak kedua. Hal tersebut karena pemainnya tidak disiplin dan sulit beradaptasi dengan situasi. Selain itu, ia mengatakan pemainnya terlalu banyak kehilangan bola. MU beberapa kali melancarkan serangan balik berbahaya, khususnya lewat peluang Edinson Cavani dan Anthony Martial.
"Lawan memukul kami serangan balik. Kami mampu bertahan dan tidak kebobolan gol kedua," kata dia.
Gelandang PSG Marco Verratti, mengakui pertandingan ini sudah seperti final. Apalagi bermain di kandang lawan yang mengalahkan timnya di Paris dengan tuntutan harus menang. "Kami menampilkan performa yang serius, kami melakukan beberapa hal hebat malam ini dan kami menderita bersama sebagai satu tim, ini adalah kemenangan tim," kata Verratti menegaskan.
Les Parisien mendapatkan tiga poin penting. Sebab jika kalah atau imbang, harapan untuk lolos akan sangat kecil. Kemenangan dengan skor 3-1 kini menempatkan PSG sebagai tim yang paling besar lolos karena Neymar dkk unggul head to head dari MU dan RB Leipzig.
Tiga tim ini sama-sama mengoleksi nilai sembilan. Satu-satunya skenario yang mengganjal PSG ke 16 besar adalah MU dan Leipzig bermain imbang, sementara sang wakil Prancis takluk oleh Istanbul Basaksehir pada laga terakhir Grup H.