REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mulai melakukan kembali uji coba penerapan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
"Kita mengharapkan Banda Aceh bisa kembali uji coba belajar tatap muka, di mana sekolah harus menjalankan protokol kesehatan," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Kamis (3/12).
Saat berkunjung ke SDN 1 Banda Aceh, ia mengatakan dalam penerapan sekolah tatap muka kembali ini, baik peserta didik maupun tenaga pengajar, diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
"Hari ini kita mulai uji coba tatap muka, kalau mampu kita jalankan protokol kesehatan dengan baik dan tidak bertambahnya kasus Covid-19, maka sekolah ini kita lanjutkan," ujarnya.
Namun, kata Aminullah, langkah antisipasi terus dilakukan karena jangan sampai setelah dilaksanakan sekolah tata muka, kasusnya malah meningkat. "Karena ini lagi baik-baiknya pascapelaksanaan Perwal Banda Aceh Nomor 51 Tahun 2020 dengan razia prokes (protokol kesehatan) kasus menurun. Kita harapkan akhir Desember ini sudah masuk dalam zona hijau," katanya.
Aminullah meminta kepada sekolah mengawasi dengan baik para siswa agar jangan sampai bermain keluar pagar sekolah, sehingga pencegahan penularan Covid-19 berjalan sesuai harapan dan tidak muncul klaster sekolah.
"Kami juga berharap dukungan orang tua untuk memberikan bekal kepada anak-anaknya mulai dari masker sampai minuman dan makanan alakadarnya saat ke sekolah," ujar Aminullah.
Kepala Sekolah SDN 1 Banda Aceh Ramli mengatakan KBM tata muka terus dilanjutkan dengan penerapan protokol kesehatan, yakni mengatur jarak duduk dan sistem belajar secara sif.
Ia menuturkan KBM yang diterapkan itu jika dalam satu kelas terdapat 32 siswa, maka dibagi dua sesi yaitu dari nomor 1 sampai 16 masuk pukul 07.30 sampai 11.00 WIB, sesi kedua dari nomor 17 sampai 32 dimulai pukul 11.00 sampai 13.00 WIB.
"Kita menjaga jarak bangku, menyiapkan tempat cuci tangan, lingkungan sekolah bersih, ini kita lakukan untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19," kata Ramli.
Terkait dengan sistem tersebut, ia sudah menyampaikan informasi itu kepada seluruh wali murid untuk kemudian dapat dimengerti dan dilaksanakan secara baik.