Kamis 03 Dec 2020 19:38 WIB

Setelah Setahun, Van Bronckhorst Tinggalkan China

Van Bronckhorst mengaku sulit untuk berada jauh dari keluarganya setelah corona.

Giovanni van Bronchkorst.
Foto: EPA/Peter Powell
Giovanni van Bronchkorst.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bintang Barcelona dan Arsenal, Giovanni van Bronckhorst, mengundurkan diri pada Kamis (3/12), setelah satu musim menjadi pelatih Guangzhou R&F sehingga ia bisa kembali ke keluarganya. Masa tugas mantan pemain nasional Belanda itu di China sangat terganggu oleh virus corona karena Liga Super China (CSL) dimulai terlambat lima bulan.

"Ini tahun yang sangat sulit bagi saya, bagi semua orang," kata pelatih berusia 45 tahun itu kepada media China, setelah R&F mengkonfirmasi kepada AFP bahwa ia telah berhenti. "Meskipun bekerja bersama klub ini, timnya, para pemain, dan staf saya sangat baik. Tak bertemu keluarga saya bagi saya adalah satu-satunya (alasan) saya ingin kembali."

Van Bronckhorst, juara Liga Champions 2006 sebagai pemain bersama Barcelona, membawa R&F ke urutan 11 dalam CSL yang terpukul oleh virus, ditunjuk sebagai bos pada Januari. Tim tersebut finis di posisi 12 pada tahun sebelumnya di bawah mantan pelatih dan pemain nasional Yugoslavia Dragan Stojkovic.

Pada Rabu (2/12), R&F tersingkir pada perempat final Piala FA China melalui adu penalti. Pada Juli, malam menjelang dimulainya musim CSL yang tertunda, Van Bronckhorst mengatakan kepada AFP bahwa sulit untuk berada jauh dari keluarganya karena pembatasan perjalanan terkait virus corona.

Namun, Van Bronckhorst juga mengatakan bahwa ini lebih baik untuk pengalaman. "Bagi saya saya belajar mengenai diri saya sendiri, menjadi kuat secara mental karena jauh dari keluarga saya begitu lama. Saya pikir itu membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat," jelasnya kala itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement