REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mempersingkat masa karantina Covid-19 yang dianjurkan oleh WHO, dari 14 hari menjadi tujuh hingga 10 hari.
Keputusan itu diambil di tengah lonjakan kasus Covid-19 di negara itu. CDC berharap dengan masa karantina yang lebih pendek, maka orang-orang akan lebih patuh pada protokol kesehatan.
"Seringkali, otoritas kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk memantau orang-orang selama karantina. Mereka harus mendampingi mereka sampai akhir. Oleh karena itu, kami ingin mengurangi beban tenaga kesehatan dengan mempersingkat masa karantina menjadi tujuh hari," kata John Brooks, kepala petugas medis Covid-19 CDC, pada Rabu (2/12).
Rekomendasi karantina tujuh hari diperuntukkan bagi mereka yang telah dinyatakan negatif, sedangkan masa karantina 10 hari diperuntukkan bagi mereka yang belum menjalani tes. Dalam kedua kasus tersebut, individu tersebut tidak boleh menunjukkan gejala.
CDC terus merekomendasikan agar orang-orang tidak bepergian untuk liburan, tetapi jika mereka memutuskan untuk melakukannya, otoritas kesehatan mendesak mereka untuk menjalani tes satu hingga tiga hari sebelum perjalanan dan tiga hingga lima hari setelah perjalanan. AS terus mencatat rekor harian dengan sekitar 150.000 kasus baru per hari.
Menurut Johns Hopkins University, sejauh ini ada 13,8 juta warga AS yang terinfeksi Covid-19, dan lebih dari 272 ribu di antaranya meninggal dunia.