Jumat 04 Dec 2020 06:15 WIB

Doni Dorong Jalur Evakuasi Dibuat di sekitar Gunung Semeru

Langkah ini perlu dilakukan segera sebagai mitigasi ancaman guguran lahar Semeru

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mendorong pembuatan jalur evakuasi bagi warga dan hewan ternak di sekitar Gunung Semeru. Langkah ini perlu dilakukan sesegera mungkin sebagai mitigasi ancaman guguran lahar panas dari Gunung Semeru.

Doni mengaku sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan jalur evakuasi. Keberadaan jalur ini penting sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana alam. Selain jalur evakuasi, Doni juga mendorong agar pembuatan jalur aliran lahar dapat dibangun kembali.

Baca Juga

"Sehingga apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman peduduk," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/12) malam.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa juga melaporkan, pengerukan jalur aliran lahar harus menjadi prioritas. Berdasarkan data yang dihimpun, ketebalan sedimentasi dari jalur aliran lahar sudah mencapai 15 meter. Pemprov tidak ingin muncul permasalahan baru apabila terjadi aktivitas erupsi Gunung Semeru.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga meminta agar layanan komunikasi terkait perkembangan informasi aktivitas Gunung Semeru dapat dilakukan dengan baik. Layanan informasi ini harus dibentuk dalam satu pintu. Tujuannya, agar tidak muncul kabar keliru dan dapat meresahkan warga.

Sebagaimana informasi sebelumnya, Gunung Semeru mengeluarkan guguran lahar panas dari aktivitas vulkanik pada Sabtu (28/11) dini hari. Peristiwa tersebut telah berdampak pada 1.298 warga yang tinggal di lima desa, dua kecamatan di Kabupaten Lumajang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement