REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan agar masyarakat tak abai terhadap protokol kesehatan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru nanti. Berkaca pada pengalaman masa libur panjang sebelumnya, panen kasus Covid-19 selalu terjadi pada 10-14 hari setelahnya.
Karena itu, Wiku menyarankan sejumlah hal untuk mengantisipasi kenaikan kasus pada masa liburan akhir tahun nanti.
“Pertama, saya meminta kepada seluruh kepala daerah untuk mengoptimalisasi penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan. Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat,” ujar Wiku saat konferensi pers.
Ia meminta, pemerintah daerah harus berani tegas membubarkan kerumunan dan melakukan kampanye 3M. Di masa pandemi saat ini, menjalankan disiplin prokes merupakan kewajiban. Satgas juga meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas.
Berdasarkan studi yang dilakukan Yilmazkuday pada 2020, lanjutnya, tetap berada di dalam rumah serta mengurangi kunjungan ke area publik yang hanya sebesar 1 persen sudah dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian Covid-19 per pekan.
“Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semuanya untuk mengambil pilihan bijak yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian di saat liburan,” kata dia.
Wiku mengatakan ada sejumlah kegiatan alternatif yang dapat dilakukan saat masa liburan, seperti virtual tour dan juga staycation yang tak menimbulkan kerumunan. Kegiatan ini bisa mengurangi potensi penularan Covid-19.
“Satgas sangat berharap kita semua dapat belajar dari peningkatan kasus yang terjadi sebagai akibat dari beberapa periode libur panjang yang sudah lalu,” tambahnya.