REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaikat senantiasa membela seorang hamba jika ada yang menganiaya atau mencelanya. Dikutip dari kitab Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits, bahwasanya ada dua orang yang bersengketa di hadapan Rasulullah.
Salah satu dari mereka pun mencela yang lain, sedangkan yang dicela tadi diam saja. Akan tetapi, tidak lama kemudian dia balik membalas pencela tadi dengan suatu kalimat.
Maka berdirilah Nabi. Orang itu lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa engkau berdiri saat aku membalas sebagian ucapannya? Nabi ﷺ menjawab: "Tadi Malaikat membelamu, Namun, ketika engkau membalasnya, lantas datanglah syaitan sehingga aku tidak jadi duduk" (Hadits shahih, dalam risalah al-arbaun Haditsan fid Dawah wad Dua).
Jika seorang Muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat mengamininya, lalu berkata: "Demikian juga untukmu yang semisalnya" (HR Muslim).
Apabila umat Islam selesai membaca surat Al-Faatihah, maka para Malaikat segera mengamini doanya (Sahih Bukhari dan Muslim).
Jika seorang Mukmin yang bertauhid, mengikuti jalan-Nya, dan meneladani sunnah Rasul-Nya tanpa berbuat dosa, niscaya para Malaikat yang memikul al-Arsy dan Yang berada di sekelilingnYa memintakan ampunan untuknya (al-Habaik fi Akhbaril Malaik).
Apabila seorang Muslim tidur dalam keadaan berwudhu, maka Malaikat bermalam di bawah bajunya. Setiap kali dia terbangun pada malam hari, Malaikat tersebut memintakan ampun untuknya (HR Ibnu Hibban, al-Bazzar, dan Ibnul Mubarak).