Jumat 04 Dec 2020 08:38 WIB

RS Lapangan Bakal Sediakan 306 Tempat Tidur

Sebagai langkah awal, RS akan menyiapkan 100 sampai 150 tempat tidur.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Proses persiapan pendirian RS Lapangan di kawasan Ijen Boulevard, Kota Malang masih berlangsung sampai sekarang. RS yang ditargetkan selesai dalam dua pekan ini nantinya berisi 306 tempat tidur.

Penanggung Jawab RS Lapangan, Kohar Hari Santoso mengatakan, persiapan kamar di RS Lapangan akan dilakukan secara bertahap. Sebagai langkah awal, RS akan menyiapkan 100 sampai 150 tempat tidur.

"Nanti akan bertahap kita lengkapi. Kalau kebutuhannya meningkat, ya kami buka penuh," kata Kohar kepada wartawan, Kamis (3/12).

RS Lapangan tidak hanya menyediakan fasilitas kesehatan tapi juga sarana hiburan, tempat fitness, jogging track, mushala dan sebagainya. Fasilitas ini ditunjukkan tidak hanya memulihkan kesehatan fisik pasien, tapi jiwa. Sebab, kesehatan jiwa ikut berpengaruh dalam menyembuhkan pasien.

Kohar yang juga Direktur RSUD Saiful Anwar (RSSA) akan menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, paru-paru dan sebagainya di RS Lapangan. Ada pula tambahan dokter umum, petugas laboratorium dan sanitarian. Kemudian untuk tenaga lainnya akan dilakukan rekrutmen dari relawan.

RS Lapangan nantinya diperuntukkan pasien Covid-19 yang tersebar di masyarakat. Hal ini terutama pasien dengan gejala ringan dan sedang, sementara bergejala berat tetap ditempatkan di RS rujukan. "Kalau (ada pasien gejala ringan) ringan kemudian berubah berat, akan segera kami lakukan tindakan. Kemudian kami timbang betul, kalau berat betul, ya kami rujuk ke RSSA," jelasnya.

Pendirian RS Lapangan ditunjukkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. Sebab, saat ini sejumlah RS rujukan di Kota Malang sudah dalam kapasitas penuh. Setelah RS Lapangan tersedia, maka pasien bergejala ringan dan sedang yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah dapat berkumpul di fasilitas tersebut.

"Karena mungkin rumahnya terlalu padat, keluarga banyak, jadi biar bisa kumpul semua dengan yang konfirm. Sama-sama sakit, nanti ke sini senang. Jadi enggak sakit sendirian karena banyak teman," ucapnya.

Kohar meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat dalam aktivitasnya. Masyarakat harus memakai masker, mencuci tangan, tidak berkerumun dan menjaga imunitas tubuh. Imbauan ini diungkapkannya sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Malang Raya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement