Jumat 04 Dec 2020 10:47 WIB

DIY Optimalkan Belanja Daerah di Awal 2021

Turbulensi dalam berbagai sektor masih terus terjadi dan diperkirakan hingga 2021.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolandha
Pengunjung berada di kawasan Pasar Tradisional Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (27/10). Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan mengoptimalkan belanja daerah pada awal 2021 mendatang.
Foto: Andreas Fitri Atmoki/Antara
Pengunjung berada di kawasan Pasar Tradisional Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (27/10). Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan mengoptimalkan belanja daerah pada awal 2021 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan mengoptimalkan belanja daerah pada awal 2021 mendatang. Hal ini dilakukan guna mendorong roda perekonomian daerah di masa pandemi Covid-19.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, diperlukan sinergi berbagai pihak dalam mewujudkan hal ini. Sehingga, pada 2021 mendatang diharapkan perekonomian DIY dapat segera pulih.

Baca Juga

"Pemda DIY selalu menekankan kerja sama lintas sektor dalam melaksanakan pembangunan, sebagai contoh implementasi pola pentahelix. Konsep pembangunan berkelanjutan pentahelix adalah strategi pembangunan dengan fondasi kerja sama lintas sektor," katanya dalam Pertemuan Tahunan BI Nasional 2020, Kamis (3/12).

Ia menyebut, turbulensi dalam berbagai sektor masih terus terjadi dan diperkirakan hingga 2021 nanti. Baik itu di sektor ekonomi, pemerintahan, sosial dan budaya serta kemasyarakatan.

Turbulensi ini dikarenakan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat di Indonesia. Tak terkecuali di DIY yang belakangan ini kasus melonjak, bahkan hingga di atas 100 kasus baru per harinya.

"Angka kemiskinan akan sedikit meningkat dan tingkat pengangguran juga sedikit lebih tinggi," ujarnya.

Sehingga, katanya, perlu untuk menyelaraskan kesehatan fiskal nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga optimisme pasar untuk menjaga marwah ekonomi negara.

"Sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen sebagai representasi optimisme masyarakat," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement