REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil bekas pada akhir tahun 2020 diprediksi dapat membaik kendati pemerintah memangkas libur Natal dan Tahun Baru. Libur panjang yang semula 11 hari dipangkas menjadi delapan hari dengan 28-30 dinyatakan sebagai hari kerja.
Senior Marketing Manager Penjualan Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan bahwa pemangkasan libur akhir tahun tidak mengganggu penjualan mobil bekas.
Sebaliknya, kata dia, libur akhir tahun yang dipotong itu menjadi harapan bagi penjualan mobil bekas karena konsumen kemungkinan akan berlibur dalam jarak dekat (short trip) menggunakan mobil.
"Justru itu harapannya, karena liburnya dipotong, ada kemungkinan orang-orang butuh kendaraan pribadi untuk short-trip saja. Liburan singkat naik mobil sama keluarga kan asyik tuh. Harapannya ada yang tukar tambah atau upgrade mobilnya, misalnya dari city car ke MPV bekas," kata Herjanto Kosasih melalui sambungan telepon, Jumat (4/12).
Ia justru memprediksi adanya kenaikan penjualan mobil bekas pada akhir tahun di WTC Mangga Dua, berbekal penjualan positif pada November 2020. Jika rata-rata penjualan mereka 1.000 uni per bulan saat pandemi COVID-19, pada November mereka mencetak penjualan 1.800 unit.
"Harapannya bisa tembus 2.000 unit untuk akhir tahun," kata Herjanto.
Ia mengatakan, jenis mobil yang akan banyak dicari pada akhir tahun adalah Low MPV karena kapasitasnya yang besar dan harga yang tidak terlalu tinggi. Ia mengatakan model-model populer seperti Avanza, Xenia dan Xpander merupakan jenis mobil yang banyak dicari.
"Ya sesuai fungsinya di musim liburan. Untuk jalan-jalan enaknya pakai mobil yang muat banyak, bisa kunjungi keluarga, ajak keluarga juga," kata Herjanto.
Selain itu, minimnya peluncuran mobil baru menjadi berkah tersendiri bagi mereka karena konsumen punya opsi untuk melirik mobil bekas.
"Buat mereka yang mau upgrade mobil, opsinya ini. Toh tidak ada peluncuran mobil baru, jadi peluang mobil bekas dilirik," tutup Herjanto.