Jumat 04 Dec 2020 12:25 WIB

Pakar: Pemangkasan Cuti Bersama Efektif Tekan Lonjakan Kasus

Cuti bersama diyakini berpotensi menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.

Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah kendaraan mellintas di ruas Tol Dalam Kota, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Ahad (1/11). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi total kendaraan yang melintas menuju arah Jakarta selama arus balik libur panjang dan cuti bersama mencapai sekitar 270 ribu kendaraan.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Sejumlah kendaraan mellintas di ruas Tol Dalam Kota, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Ahad (1/11). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi total kendaraan yang melintas menuju arah Jakarta selama arus balik libur panjang dan cuti bersama mencapai sekitar 270 ribu kendaraan.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan masyarakat Prof. Hasbullah Thabrany mengapresiasi keputusan pemerintah untuk memangkas hari cuti bersama. Menurutnya, langkah itu akan sangat efektif mengurangi potensi lonjakan kasus Covid-19.

"Bagus dan efektif untuk mengurangi jumlah kasus, tidak akan setinggi yang kalau tidak dikurangi," kata Hasbullah melalui sambungan telepon dengan Antara, di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Hasbullah mengatakan, cuti bersama akan memberikan peluang bagi orang-orang untuk bepergian, berekreasi, dan berkumpul. Oleh karena itu, cuti bersama di tengah pandemi sudah seharusnya ditiadakan karena dapat meningkatkan potensi penularan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, yang bisa menyebar dengan sangat cepat.

Secara ekonomi, menurut Hasbullah, cuti bersama yang bisa mendorong masyarakat untuk bepergian dan berekreasi memang baik. Akan tetapi, potensi kerumunan yang dapat ditimbulkan bisa berdampak terhadap kesehatan hingga membahayakan nyawa.