REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan masyarakat Prof. Hasbullah Thabrany mengapresiasi keputusan pemerintah untuk memangkas hari cuti bersama. Menurutnya, langkah itu akan sangat efektif mengurangi potensi lonjakan kasus Covid-19.
"Bagus dan efektif untuk mengurangi jumlah kasus, tidak akan setinggi yang kalau tidak dikurangi," kata Hasbullah melalui sambungan telepon dengan Antara, di Jakarta, Jumat.
Hasbullah mengatakan, cuti bersama akan memberikan peluang bagi orang-orang untuk bepergian, berekreasi, dan berkumpul. Oleh karena itu, cuti bersama di tengah pandemi sudah seharusnya ditiadakan karena dapat meningkatkan potensi penularan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, yang bisa menyebar dengan sangat cepat.
Secara ekonomi, menurut Hasbullah, cuti bersama yang bisa mendorong masyarakat untuk bepergian dan berekreasi memang baik. Akan tetapi, potensi kerumunan yang dapat ditimbulkan bisa berdampak terhadap kesehatan hingga membahayakan nyawa.
Oleh karena itu, Hasbullah mengingatkan kepada semua pihak, termasuk masyarakat, untuk tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongan saja lalu mengesampingkan protokol. Ia menyebut, kesehatan tidak bisa dikompromikan.
"Oleh karena itu, harus dijaga. Jangan cuma untuk kepentingan ekonomi. Kesehatan harus yang utama," kata dia.
Keputusan pemerintah untuk memangkas cuti bersama, menurut Hasbullah, sudah benar dan harus dipatuhi oleh seluruh kalangan masyarakat. Ia menyerukan agar masyarakat tidak membuat peluang sekecil apapun untuk menimbulkan potensi penularan kasus Covid-19.
"Kalau kesehatan yang utama, maka jangan buat peluang dengan banyaknya libur bersama yang menimbulkan peluang kerumunan. Itu yang penting," kata Hasbullah.