Jumat 04 Dec 2020 14:53 WIB

Banjir Lahar Dingin Semeru, 75 Warga Diungsikan

Banjir lahar dingin diduga karena hujan deras di puncak Gunung Semeru.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
 Penduduk desa memeriksa daerah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Kamis, 3 Desember 2020.
Foto: AP / Trisnadi
Penduduk desa memeriksa daerah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Kamis, 3 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Sebanyak 75 orang warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, diungsikan Tim SAR gabungan ke Masjid Nurul Huda di Dusun Kamar A, Desa Oro-Oro Ombo. Kesemua warga tersebut diungsikan ke tempat yang lebih aman, menyusul adanya banjir lahar dingin di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong, yang membawa material berupa batu, kayu, dan lumpur vulkanik Gunung Semeru.

Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, dari hasil pantauan SRU yang melakukan pengamatan dan penyisiran di daerah terdampak, diketahui terjadi peningkatan aliran lahar dingin di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong. Diduga hal ini disebabkan di daerah hulu atau puncak Gunung Semeru telah terjadi hujan deras. "Dari pengamatan visual dapat diketahui bahwa derasnya aliran lahar dingin Gunung Semeru ini menimbulkan kepulan asap yang membumbung tinggi," ujar Wayan melalui pesan singkatnya, Jumat (4/12).

Baca Juga

Selain mengevakusi 75 orang warga dusun Sumbersari, Tim SAR gabungan juga berupaya membujuk para warga yang berada di sepanjang sungai Besuk Lanang agar mau dievakuasi. Namun, para warga menolak untuk dievakuasi ke posko utama.

Mulai Kamis (3/12) sore, kata Wayan, lahar dingin yang mengalir di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong memang terpantau mengalami penurunan. Namun demikian, masih berpotensi bahaya apabila di daerah hulu kembali turun hujan deras. "Tim SAR gabungan senantiasa bersiaga di posko utama mengantisipasi jikalau ada perubahan aktivitas vulkanik gunung Semeru. Selain personel, tim SAR juga menyiagakan kendaraan angkut jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam upaya evakuasi," ujar Wayan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement