REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Sebanyak 75 orang warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, diungsikan Tim SAR gabungan ke Masjid Nurul Huda di Dusun Kamar A, Desa Oro-Oro Ombo. Kesemua warga tersebut diungsikan ke tempat yang lebih aman, menyusul adanya banjir lahar dingin di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong, yang membawa material berupa batu, kayu, dan lumpur vulkanik Gunung Semeru.
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, dari hasil pantauan SRU yang melakukan pengamatan dan penyisiran di daerah terdampak, diketahui terjadi peningkatan aliran lahar dingin di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong. Diduga hal ini disebabkan di daerah hulu atau puncak Gunung Semeru telah terjadi hujan deras. "Dari pengamatan visual dapat diketahui bahwa derasnya aliran lahar dingin Gunung Semeru ini menimbulkan kepulan asap yang membumbung tinggi," ujar Wayan melalui pesan singkatnya, Jumat (4/12).
Selain mengevakusi 75 orang warga dusun Sumbersari, Tim SAR gabungan juga berupaya membujuk para warga yang berada di sepanjang sungai Besuk Lanang agar mau dievakuasi. Namun, para warga menolak untuk dievakuasi ke posko utama.
Mulai Kamis (3/12) sore, kata Wayan, lahar dingin yang mengalir di sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong memang terpantau mengalami penurunan. Namun demikian, masih berpotensi bahaya apabila di daerah hulu kembali turun hujan deras. "Tim SAR gabungan senantiasa bersiaga di posko utama mengantisipasi jikalau ada perubahan aktivitas vulkanik gunung Semeru. Selain personel, tim SAR juga menyiagakan kendaraan angkut jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam upaya evakuasi," ujar Wayan.