REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pembangunan Underpass Extension atau lintas bawah lanjutan Senen, Jakarta Pusat sudah mencapai 98,8 persen. Kini pihaknya melakukan uji coba tahap dua selama sepekan. Uji coba dimulai Rabu (2/12) hingga berakhir Rabu (9/12). Kendaraan bisa melintas di jalan terowongan itu selama 24 jam.
"Kalau uji coba tahap dua ini, kami buka selama 24 jam. Jadi selama sehari penuh, kendaraan dapat melintasi Underpass Extension Senen," kata Hari kepada Republika beberapa waktu lalu.
Hari mengatakan, selama uji coba ini pihaknya bersama Dinas Perhubungan, dan Kepolisian bakal memantau kondisi lalu lintas. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
"Baik itu (penyempurnaan) dari operasional halte transjakarta ataupun JPO-nya, maupun untuk lalu lintas kendaraan yg lewat underpass," ujar Hari.
Terkait peresmian terowongan tersebut, Hari memperkirakan bakal dilakukan pada pekan ketiga bulan Desember tahun ini. "Kami akan pantau selama uji coba tahap kedua, agar bisa menjadi bahan evaluasi sebelum akhirnya diresmikan dan digunakan secara permanen," katanya.
Sebelumnya, uji coba tahap pertama Underpass Extension Senen dilakukan pada tanggal 9 dan 10 November. Uji coba selama dua hari itu dilakukan secara terbatas, yakni pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB dan pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Berdasarkan evaluasi uji coba tahap pertama, Dinas Bina Marga melakukan sejumlah penyempurnaan. Di antaranya pemasangan rambu-rambu lalu lintas, pengaturan fase traffic light, dan terkait masih munculnya antrean kendaraan di Simpang Lima Senen.
Pembangunan Underpass Extension Senen yang dimulai sejak 1 Januari 2020 itu ditujukan untuk mengurai kemacetan di Simpang Lima Senen. Underpass itu terdiri dari 190 meter ruang terbuka dan 180 meter ruang tertutup. Pembangunannya menelan biaya Rp 169,6 miliar.