REPUBLIKA.CO.ID, Memperingati Hari Menanam Pohon yang jatuh tiap 28 November, empat wilayah di DKI Jakarta melaksanakan panen serentak. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan urban farming di lahan-lahan yang sempit.
Panen tersebut dilakukan secara daring di 228 lokasi di Ibu Kota dengan sebaran 56 lokasi di Jakarta Timur, 52 lokasi di Jakarta Utara, 42 lokasi di Jakarta Selatan, 40 lokasi di Jakarta Barat, 31 lokasi di Jakarta Pusat dan enam lokasi di wilayah Kepulauan Seribu. Lokasi panen tersebut terdiri dari kawasan perkantoran 12 lokasi, kantor polsek satu lokasi, RPTRA 58 lokasi, sekolah dua lokasi dan kelompok tani 154 lokasi dengan hasil panen pertanian diperkirakan mencapai 63 ton dan 0,7 ton untuk panen perikanan.
Pemerintah Kota Jakarta Barat melaksanakan panen serentak dengan hasil ratusan kilo sayuran dan ikan dari 40 lokasi tersebar di wilayah itu. "Total ada 461 kilogram sayuran dan 442 kilogram ikan lele dan nila," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Iwan Indriyanto, beberapa waktu lalu.
Iwan mengatakan kegiatan panen tersebut merupakan bagian dari kegiatan panen serentak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta. Jenis sayuran yang dipanen di antaranya caisim, pakcoy, kangkung, bayam, terang, cabai dan sebagainya. Kemudian ikan jenis lele dan nila.
"Hasil panen sayuran , sebagian dijual dan sisanya dibagi bagi, sedangkan ikan rata-rata dijual," kata dia.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan melaksanakan panen serentak produk pertanian dan perikanan yang dikembangkan sejumlah kelompok tani di seluruh kecamatan di wilayah itu. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali memimpin jalannya panen ikan lele yang dibudidayakan oleh masyarakat Kelompok Mina Simprung Amanah di Jalan Simprung, Kebayoran Lama.
"Kegiatan ini merupakan pengembangbiakan ikan, spesifiknya ialah ikan lele. Di sini merupakan kawasan yang sangat baik, di dalam terdapat masyarakat begitu kreatif dan inovatif untuk meningkatkan dan memanfaatkan ketahanan pangan dan juga gizi," kata Marullah.
Di Jakarta Utara, Tim Penggerak PKK Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara memanen 40 kilogram sayuran. Sebanyak 40 kilogram sayur mayur berhasil dipanen dari Green House RW 05 dan RPTRA Sunter Muara. Green House RW 05 memanen bayam batik lima kilogram, sawi 10 kg, pakcoy 4,5 kg, samhong 3,5 kg dan sawi putih dua kilogram. Sementara untuk RPTRA Sunter Muara memanen bayam sebanyak 15 kg.
Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rusmanto mengatakan 53 peserta panen serentak tersebar di 6 kecamatan di antaranya PKK, RPTRA, kelompok tani, penggiat gang hijau dan kelompok pertanian dan perikanan binaan Sudin KPKP Jakarta Utara. Unang menyatakan panen serentak tingkat DKI Jakarta bukan hanya dari sektor pertanian, melainkan perikanan dan peternakan.
"Beberapa kelompok binaan sudah mendistribusikan hasil panennya ke supermarket di wilayah Kecamatan Penjaringan," kata Unang.
Kerapu cantang
Sementara, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu menawarkan 30 ton ikan kerapu cantang siap jual hasil budi daya kelompok jaring apung di kawasan itu kepada para konsumen dengan harga kompetitif.
Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya mengatakan ketersediaan ikan kerapu itu merupakan hasil budidaya dari 26 kelompok jaring apung (KJA) yang ada di enam kelurahan dan tergabung dalam Forum Seribu Kerapu Kepulauan Seribu.
"Hari ini secara simbolis dipanen sebanyak 350 kilogram dari KJA Pokdakan Tidung Mandiri," kata Devi.
Puluhan ikan ton siap jual itu dengan ukuran bervariasi dari 500 gram hingga dua kilogram per ekor. Menurut Devi, seharusnya ikan itu sudah terjual. Namun karena pandemi Covid-19, permintaan pasar untuk ikan kerapu menurun.
"Banyak resor di Kepulauan Seribu hingga restoran di Jakarta yang masih tutup," jelas Devi.