Sabtu 05 Dec 2020 07:02 WIB

Jalan Provinsi di Talegong Garut Telah Dapat Dilalui

Akses jalan sempat tertimbun material tanah akibat longsor yang terjadi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Longsor menutup akses jalan provinsi di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Kamis (3/12). Saat ini, jalan sudah kembali bisa dilalui meski belum normal sepenuhnya.
Foto: Dok. Diskominfo Garut
Longsor menutup akses jalan provinsi di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Kamis (3/12). Saat ini, jalan sudah kembali bisa dilalui meski belum normal sepenuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Longsor yang menutup akses jalan provinsi Pangalengan-Rancabuaya di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, sudah dapat kembali dilalui pada Jumat (4/12). Namun akses jalan itu belum sepenuhnya dapat dilalui dengan normal.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman jalan provinsi itu telah bisa dilalui. Namun kendaraan belum dapat sepenuhnya melintad dengan normal.  "Masih buka-tutup," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat.

Ia mengingatkan pengguna jalan untuk selalu berhati-hati. Sebab, kondisi jalan sebagian masih tertutup lumpur dan air, sehingga dinilai membahayakan para pengguna jalan. 

Sebelumnya, akses jalan itu tertimbun material tanah akibat longsor yang terjadi pada Kamis (3/12). Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tebing dengan tinggi sekira 400 meter dan panjang 500 meter longsor dan menutup Jalan Pangalengan-Rancabuaya.

Selain menutup jalan, kejadian tanah longsor itu juga menyebabkan puluhan rumah warga tertimbun dan ratusan rumah lainnya terancam. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut, terdapat 20 rumah yang tertimbun longsor dan 323 rumah terancam akibat longsor di Kecamatan Talegong itu. Sementara itu, sebanyak 59 KK atau 180 jiwa mengungsi akibat kejadian itu.

Saat ini masyarakat rumahnya terancam maupun tertimbun, sudah dievakuasi ke SMPN 1 Talegong. Masyarakat akan tinggal di pengungsian sementara demi mencegah adanya korban jika terjadi bencana longsor susulan.

Ihwal penerapan protokol kesehatan di lokasi pengungsian, Daris mengatakan, pihaknya sudah membagikan sebanyak 200 masker untuk para pengunsi. "Kita juga terus sosialisasi kepada pengungsi terkait protokol kesehatan," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, lokasi pengungsian sengaja dipusatkan di SMPN 1 Talegong. Sebab, lokasi itu dekat dengan puskesmas. Dengan begitu, petugas puskesmas dapat mengontrol kondisi kesehatan para pengungsi dengan mudah."Kalau ada pengungsi yang sakit atau gejala tidak enak, bisa langsung ke puskesmas," kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement