REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mencatat ada 54 perusahaan dengan kategori usaha kecil dan menengah (UKM) yang melakukan ekspor. 54 UMKM ini berhasil menembus pasar global dengan total nilai mencapai 12,29 juta dolar AS atau setara Rp 178,15 miliar.
Saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Mendag Agus menjelaskan ekspor diikuti oleh total 133 perusahaan terdiri dari 79 perusahaan non UKM dan 54 perusahaan kategori UKM dengan total 1,64 miliar dolar AS atau setara Rp 23,75 triliun.
"Ini menandai keberhasilan UKM menembus pasar global dengan 54 UKM yang berhasil melakukan ekspor dengan total mencapai 12,29 juta dolar AS atau setara Rp 178,15 miliar," kata Agus dalam Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Jumat (4/12).
Agus memaparkan dari 79 perusahaan non UKM, ada satu perusahaan yang berhasil melakukan ekspor perdananya dengan produk cerutu senilai 86.400 dolar AS atau setara Rp 1,25 miliar ke pasar Jepang.
Selain itu, ada 7 perusahaan non UKM yang melakukan diversifikasi ekspor baru dengan berbagai produk seperti udang tepung, filet ikan, busana wanita, hingga pasta gigi yang nilainya mencapai 24,42 juta dolar AS atau setara Rp 354,16 miliar.
Sementara itu untuk perusahaan UKM, ada tujuh perusahaan di antaranya yang melakukan ekspor perdana dengan produk seperti makanan olahan ke Saudi Arabia, tempat tidur sapi ke Jepang, hingga lidi nipah ke India. Total nilai ekspor dari tujuh perusahaan ini mencapai Rp 3 miliar.
Untuk diversivikasi produk baru, Mendag menyebutkan ada 11 perusahaan UKM yang melakukan ekspor dengan nilai 1,16 juta dolar AS atau Rp 16,82 miliar.
Dalam mendukung peningkatan daya saing produk ekspor, Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi kegiatan pembiayaan ekspor kepada 14 UKM dengan nilai Rp 167 miliar.
"Kementerian Perdagangan akan terus berupaya agar semakin banyak UKM dan pelaku usaha yang berhasil melakukan diversifikasi ekspor produk untuk meningkatkan daya saing produk ekspor," kata Agus.