REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Pembelajaran tatap muka di SMK Jateng memicu penularan Covid-19. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun langsung menginstruksikan penutupan dan penghentian pembelajaran tatap muka.
"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain. Memang anak-anak ini OTG semua, tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya,” kata Ganjar, Jumat (4/12).
Menurut Ganjar, saat ini masih dilakukan tracing. Berdasarkan informasi yang diterimanya, penularan Covid-19 di SMK Jateng dimulai dari guru.
"Saya cek penularan dari mana, ternyata ada dari guru,” ungkapnya.
Gubernur juga menyampaikan, untuk penanganan lebih lanjut, SMK Jateng sudah ditutup dan semua siswa diminta untuk menjalani tes semuanya. Tak hanya itu, seluruh uji coba pembelajaran tatap muka juga telah ditutup.
Langkah tersebut diambil, menyusul adanya temuan kasus pelajar yang terpapar Covid-19. Maka gubernur pun meminta kepada seluruh sekolah untuk segera melakukan tes kepada seluruh peserta didiknya. Seperti SMA Taruna Nusantara dan Pradipta Dirgantara.
Munculnya sejumlah kasus pelajar yang terpapar Covid-19 tersebut, masih menurut Ganjar, menjadi peringatan kepada semua, agar tetap berhati- hati dan senantiasa mewaspadai berbagai risiko penularan Covid-19. Termasuk juga dengan rencana penerapan pembelajaran tatap muka semester genap, pada Januari 2021 mendatang. Sebab, sekolah yang menerapkan boarding school dengan pengawasan ketat saja masih memiliki potensi penularan.
Kendaati begitu, Ganjar menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya, bahwa sekolah tatap muka akan tetap bergantung kepada kondisi. Sebagai gambaran, sekolah yang sudah disiapkan baik- baik, masih bisa tertular.
Dan ternyata, lanjut gubernur, penularan tersebut ternyata dari orang yang keluar- masuk. “Maka kita memang hati- hati betul dalam menghadapi sekolah tatap muka di bulan Januari. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu,” tambahnya.