REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan pada Jumat (4/12) mengumumkan perombakan kabinet dan memilih menteri kesehatan baru setelah situasi pandemi di negara itu semakin memburuk.
Moon Jae-in menominasikan Kwon Deok-cheol, kepala Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea, untuk menjadi menteri kesehatan yang baru, lansir kantor berita Yonhap. Dia juga memilih menteri dalam negeri, menteri transportasi dan menteri kesetaraan gender baru, yang semuanya harus dikonfirmasi oleh Majelis Nasional.
Korea Selatan melaporkan jumlah kasus harian tertinggi dalam sembilan bulan, sebagian besar berasal dari Ibu Kota Seoul, di mana hampir separuh penduduk negara itu tinggal. Setidaknya 629 lebih kasus Covid-19 baru dilaporkan, termasuk 600 infeksi lokal, sehingga total kasus di negara itu mencapai 36.332.
Sementara itu, tujuh orang meninggal dunia, sehingga total kematian karena virus corona menjadi 536.
"Jumlah kasus yang ditularkan secara lokal setiap hari adalah total ketiga tertinggi, tanda lain bahwa negara berada di bawah kewaspadaan kritis atas gelombang pandemi yang lebih besar yang datang selama musim dingin," kata otoritas kesehatan.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan jumlah kasus Covid-19 kembali berada pada momentum yang meningkat, dan krisis terus berlanjut.
"Pemerintah akan memantau kecepatan saat ini hingga akhir pekan sebelum memutuskan apakah akan mengadopsi tindakan tambahan pada Minggu," kata dia.