Sabtu 05 Dec 2020 06:15 WIB

Ikhtiar Penggali Makam Tegal Alur Terhindar dari Covid-19

Puluhan penggali makam berusaha memenuhi protokol kesehatan terhindar dari covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi makam khusus jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada Jumat (4/12).
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Kondisi makam khusus jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada Jumat (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat kian ramai jadi rujukan jenazah Covid-19 jelang penuhnya TPU Pondok Rangon. Puluhan penggali makam disana berusaha memenuhi protokol kesehatan (prokes) agar terhindar dari wabah Covid-19.

Salah satu penggali makam, Endang mengatakan selalu berupaya mematuhi prokes mencakup 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Ia tak ingin tertular Covid-19 walau setiap hari bersinggungan dengan jenazah yang meninggal karena penyakit itu.

Baca Juga

Endang berharap keluarganya terhindar tertular Covid-19. Kekhawatirannya tertular Covid-19 tetap ada karena virus itu tidak terlihat.

"Pakai masker dan cuci tangan selalu. Pas balik ke rumah langsung mandi, dan kalau kerja capek saya pulang saja biar enggak kelelahan. Alhamdulilah sehat selama ini," kata Endang saat ditemui Republika.co.id, Jumat (4/12).

Selama menggali makam bagi jenazah Covid-19 sejak Maret lalu, pria berusia 42 tahun itu belum pernah mengeluhkan penyakit serius. Endang hanya pernah sakit ringan seperti batuk dan pilek.

Endang merasa beruntung karena dirinya dan rekan sesama penggali makam tak ada tertular Covid-19. Padahal mereka tiap hari bersinggungan dengan peti jenazah Covid-19.

"Tukang gali alhamdulilah enggak ada yang kena (Covid-19) karena kejemur terus kali. Ini nikmat dari Allah. Padahal kita bersentuhan sama peti. Paling cuma sakit lelah biasa saja," ujar pria beranak dua tersebut.

Endang bersama 5 orang anggota timnya setiap harinya bisa menggali belasan makam sebelum TPU Pondok Rangon penuh. Namun sejak TPU Pondok Rangon penuh, Endang bisa menggali rata-rata 25 makam per hari.

"Alhamdulilahnya enggak kena efek lockdown. Disyukuri bisa kerja enggak nganggur," ucap Endang.

Diketahui, Gubernur Anies Baswedan pada awal September lalu menyebut di Tegal Alur terdapat sekitar 1,5 hingga dua hektare lahan ekstra. Ia meyakini, lahan seluas itu bisa menampung 3.000 jenazah lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement