Ahad 06 Dec 2020 08:46 WIB

ESDM: Tarif Listrik Januari Maret Tahun Depan Tidak Naik

Tidak adanya kenaikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja melakukan perawatan rutin di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) transmisi Jawa bagian timur dan Bali di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Pemerintah menetapkan tarif listrik tegangan rendah sebesar Rp1.444,70 per kWh atau turun sebanyak Rp22,5 per kWh pada periode Oktober hingga Desember 2020 untuk tujuh golongan pelanggan nonsubsidi guna menjaga daya beli masyarakat serta stabilias ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19.
Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
Pekerja melakukan perawatan rutin di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) transmisi Jawa bagian timur dan Bali di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Pemerintah menetapkan tarif listrik tegangan rendah sebesar Rp1.444,70 per kWh atau turun sebanyak Rp22,5 per kWh pada periode Oktober hingga Desember 2020 untuk tujuh golongan pelanggan nonsubsidi guna menjaga daya beli masyarakat serta stabilias ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian ESDM telah menetapkan penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode Januari-Maret 2021 untuk 13 (tiga belas) pelanggan non subsidi per 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2021 tidak mengalami perubahan besaran tarif tenaga listrik (Tarif Tetap).

Adapun tarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi lainnya juga tidak mengalami perubahan, besaran tarifnya tetap. 25 golongan pelanggan ini tetap diberikan subsidi listrik, termasuk di dalamnya pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bisnis kecil, industri kecil, dan kegiatan sosial. Bahkan Pemerintah memberikan perlindungan sosial atas dampak Covid-19 melalui pemberian diskon tarif tenaga listrik untuk rumah tangga 450 VA dan 900 VA bersubsidi, serta pelanggan bisnis kecil 450 VA dan industri kecil 450 VA.

"Meskipun terdapat perubahan parameter ekonomi makro tiga bulan terakhir, Pemerintah menetapkan tidak ada perubahan tarif listrik, baik bagi pelanggan listrik subsidi maupun pelanggan nonsubsidi," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Sabtu (5/12).

Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020, apabila terjadi perubahan terhadap realisasi indikator makro ekonomi (kurs, Indonesian Crude Price/ICP, inflasi, dan Harga Patokan Batubara/HPB), yang dihitung secara tiga bulanan (Untuk Periode Triwulan I menggunakan realisasi Agustus s.d. Oktober 2020), maka akan dilakukan penyesuaian terhadap tarif tenaga listrik (tariff adjustment).