REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan segera beroperasinya Rumah Sakit Darurat Lapangan Covid-19 Malang, yang dibangun di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma). Keberadaan RS darurat lapangan Covid-19 Malang dirasanya penting mengingat dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Malang Raya mengalami peningkatan.
Rencananya, RS Lapangan yang ada di Jalan Ijen Kota Malang itu memiliki kapasitas 306 tempat tidur. Pada tahap awal, kapasitas untuk menampung pasien konfirmasi positif Covid-19 akan disiapkan sebanyak 100 tempat tidur. Harapannya, rumah sakit tersebut bisa beroperasi paling lambat sepuluh hari setelah digelarnya rapat koordinasi pada Sabtu (5/12).
“Kita menyiapkan Rumah Sakit Darurat Lapangan di Polkesma. Dua hari yang lalu Bapak Kepala BNPB, Para Deputi, Pangdam, Kapolda dan Sekda juga sudah melihat fisik RS Darurat Lapangan,” kata Khofifah di Surabaya, Ahad (6/12).
Menurut Khofifah, penyiapan RS Darurat Lapangan Malang ini menjadi penting. Karena relaksasi rumah sakit harus dilakukan. Apalagi, Jawa Timur memiliki percontohan keberhasilan RS Darurat Lapangan di Indrapura Surabaya dengan 0 persen kematian. Menurutnya, itu bisa ditiru. Artinya, RS Darurat Lapangan Malang bisa mengikuti format di RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya.
“Alhamdulillah RS Lapangan di Surabaya sampai hari ini 0 persen kematian. Artinya efektivitas layanan RS Darurat Lapangan sudah teruji. Kita sudah punya best practice, role model, sehingga di Malang nanti bisa mengikuti format RS Darurat Lapangan seperti yang sudah dilakukan di Surabaya,” ujarnya.
Khofifah pun mengingatkan pentingnya maksimalisasi operasi yustisi di semua daerah di Jatim. Kedisiplinan menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan menjadi cara paling ampuh untuk bisa menekan penularan Covid-19.
"Tetaplah disiplin menggunakan masker, menjaga jarak yang aman, dan mencuci tangan. 3M ini tetap harus dijadikan satu kesatuan kita untuk bisa menurunkan bahkan menghentikan penyebaran Covid-19," kat aKhofifah.
Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto menegaskan, kesiapannya membantu Pemprov Jatim dalam operasi penegakan protokol kesehatan. Diakuinya, setiap Kodim, Koramil akan mulai kembali masuk ke kampung-kampung untuk memberikan arahan dan imbauan kepada masyarakat untuk memakai masker. Tentunya bekerja sama dengan Polda Jatim dalam menegakkan operasi yustisi
“Intinya Kodam V Brawijaya mengerahkan segala personil, sumber daya, sarana, dan prasarana yang dimiliki untuk membantu Pemprov Jatim. Segera mengembalikan Jawa Timur menjadi zona kuning. Bahkan zona hijau terkait dengan pandemi Covid-19 ini,” ujarnya
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta juga menyatakan, kesiapannya melaksanakan operasi yustisi bersama-sama pemerintah daerah. Polda Jatim juga diakuinya akan. Upaya lain yang dilakukan adalah melalui komunitas-komunitas yang ada di masyarakat yang akan diberdayakan dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Selanjutnya kami tetap melaksanakan analisa dan evaluasi sehingga perkembangan setiap hari dapat diketahui dan dikendalikan,” kata Nico.