REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekitar 2.000-an orang hadir di London Stadium, menyaksikan duel Liga Primer Inggris antara West Ham United kontra Manchester United. Duel yang berlangsung pada Ahad (6/12) dini hari WIB itu, dimenangkan MU dengan skor 3-1.
Tentu saja skuat polesan Ole Gunnar Solskjaer merasa gembira. Ini kemenangan tandang kelima Iblis Merah secara beruntun, pada kompetisi terelit Negeri Ratu Elisabeth.
Semakin lengkap, ketika di tribun ada suara penggemar. Tidak peduli itu fan tuan rumah atau kubu tamu.
Terpenting ada sedikit keriuhan manusia. Penyerang MU, Marcus Rashford bersyukur akan hal itu.
Ia merasa semua orang sudah tahu, betapa atmosfer di stadion sangat dirindukan. Meskipun tidak sebanyak biasanya, cukup untuk memenuhi dahaga tersebut.
"Itu yang membuat permainan ini begitu istimewa," kata Rashford, dikutip dari laman resmi klubnya.
Dalam laga ini, Rashford baru masuk pada babak kedua. Ia menggantikan Edinson Cavani.
Penyerang 23 tahun itu turut menjebol gawang the Hammers, pada menit ke-78. Meski menang, ia belum sepenuhnya merasa puas.
Statistik menunjukkan MU lebih sering kebobolan terlebih dahulu, meski pada akhirnya meraih tiga poin. Konteksnya dalam beberapa laga tandang menghadapi Brighton and Hove Albion, Newcastle United, Everton, Southampton, dan kini West Ham.
"Kami harus berhenti melakukan itu (membiarkan gawang dibobol terlebih dahulu). Jika kami banyak menjaga clean sheets, kami akan memenangkan lebih banyak pertandingan. Bagus ketika kami menunjukkan semangat untuk bangkit. Tapi idealnya, kami tidak ingin kebobolan," ujar Rashford.
Sebuah modal berharga bagi United jelang duel Liga Champions. Sekembalinya dari London Stadium, pasukan Ole mempersiapkan diri menuju Eropa.
Rashford dan rekan-rekan bakal menjalani partai hidup mati kontra RB Leipzig pada matchday pamungkas Grup H. Duel tersebut berlangsung di Red Bull Arena, Rabu (9/12) dini hari WIB.