REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI meninjau kesiapan venue di Palembang, 6-7 Desember 2020, memastikan kelayakan arena pertandingan setelah dilakukan sejumlah perbaikan oleh pemerintah daerah setempat.
Tim PSSI yang diwakili Adi Nugroho (Delegasi Teknik Infrastruktur dan Supervisi) dan Barry Thimoty (Venue Checker) mengawali kegiatan dengan meninjau Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu, dengan didampingi tim teknis dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat.
Tim ini memeriksa kondisi terbaru dari lapangan rumput yang telah dilakukan pemeliharaan sejak dilakukan pada akhir Juli 2020. Kemudian, juga dilakukan pemeriksaan ruang ganti pemain, ruang wasit, ruang media center, dan lainnya.
Secara kasat mata, kondisi stadion sudah jauh lebih baik dibandingkan saat kedatangan tim teknis PSSI pertama kali ke Palembang pada 26 Agustus lalu.
Kursi stadion sebagian besar sudah dicat mengikuti ornamen di Stadion Gelora Bung Karno. Pilar-pilar besi stadion juga dicat ulang, begitu pula dengan atap stadion yang beralih warna dari biru ke putih.
Rumput juga sudah hijau dengan kondisi ketebalan dan kesuburan sudah mencapai 95 persen. Kemudian, di sisi luar stadion juga sedang dibangun pagar pembatas yang mengitari kawasan.
“Sejauh ini persiapan sudah sesuai dengan apa yang kami sarankan. Namun ada beberapa poin yang perlu diperbaiki,” kata Adi Nugroho.
Ia menjelaskan seperti tinggi bangku penonton, area media tribun, akses dipabel, jalur kedatangan pemain, mixzone, media center, ruang ganti, bangku VIP.
Sementara untuk rumput, Adi mengatakan secara visual sudah baik namun timnya akan melakukan beberapa pengetesan seperti tes pantul, tes luncur dan tes resapan air.
Pihaknya juga dijanjikan pemprov bakal ada pengantian papan skor menjadi scoring board digital dan penomoran kursi. Sedangkan untuk pencahayaan stadion sudah sesuai standar yakni 2.400 lux.
PSSI berharap Sumsel sebagai salah satu tuan rumah yang ditunjuk pemerintah menjadi penyelenggara Piala Dunia untuk fokus dalam masa persiapan ini karena FIFA memberikan tengat hingga Maret 2020.
“Berdasarkan rapat terakhir (council meeting pada 4 Desember 2020) masih tidak berubah (Indonesia tuan rumah di Mei 2021, red). Sejauh ini komunikasi tetap dibangun dengan FIFA terkait persiapan Indonesia,” kata Adi.
Ia menambahkan sejak Agustus 2020 sebenarnya FIFA ingin ke Palembang tapi situasi pandemi membuat pihaknya hanya menunggu laporan progres dari PSSI.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Basaruddin Achmad mengatakan dalam waktu dekat akan dipasang lintasan track atletik di pinggir lapangan rumput sesuai arahan dari Kementerian PUPR.
“Barangnya sudah datang, tinggal dipasang saja,” kata dia.
Sebelumnya pada 15 September, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Inpres Nomor 8 tahun 2020 dan Keppres Nomor 19 tahun 2020 tentang penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021.
Pertandingan akan berlangsung 20 Mei -12 Juni 2021 di enam stadion, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.
Tim PSSI ini dijadwalkan juga memantau lapangan latihan pada Senin (7/12), yakni di Lapangan Atletik, Lapangan Baseball di Kompleks Jakabaring Sport City dan lapangan rumput Stadion Madya Bumi Sriwijaya.