Ahad 06 Dec 2020 21:54 WIB

Banjir Lebak Rendam 1.200 Rumah di 14 Kecamatan

Tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Lebak

Red: Nur Aini
Warga berada di depan rumahnya yang terendam banjir di Desa Keusik, Lebak, Banten, Kamis (3/12/2020). Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cimoyan akibat curah hujan tinggi sejak malam hari mengakibatkan puluhan rumah di daerah tersebut terendam banjir.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga berada di depan rumahnya yang terendam banjir di Desa Keusik, Lebak, Banten, Kamis (3/12/2020). Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cimoyan akibat curah hujan tinggi sejak malam hari mengakibatkan puluhan rumah di daerah tersebut terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Banjir yang melanda wilayah di Kabupaten Lebak, Banten merendam sebanyak 1.200 rumah di 14 kecamatan akibat meluap sejumlah sungai setelah curah hujan berlangsung sejak Sabtu (5/12) sore.

"Semua warga korban banjir itu tidak ada yang mengungsi, karena banjir cepat kembali surut," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Pebby Rezky Pratama di Lebak, Ahad (6/12).

Baca Juga

BPBD Lebak menyampaikan informasi kepada aparatur kecamatan, desa dan kelurahan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam sehubungan curah hujan cenderung meningkat. Selama ini, banjir di Kabupaten Lebak tercatat 1.200 rumah terendam tersebar di 14 kecamatan, 37 desa dan 29 rumah kondisinya rusak berat serta ringan.

Selain itu, banjir tersebut menimbulkan kerusakan infrastruktur di antaranya jalan kabupaten sepanjang 10 meter dan jalan poros desa 10 meter ambles serta satu unit jembatan gantung roboh. Banjir juga mengakibatkan sebanyak tiga orang hanyut terbawa arus Sungai Cilangkahan dan dua di antaranya ditemukan selamat serta seorang masih dalam pencarian tim evakuasi.

Ketinggian banjir itu berkisar antara 1,5 meter sampai 2,5 meter dan kebanyakan warga yang dilanda banjir lokasi pemukimannya berada di sekitar aliran sungai.

"Kami minta warga agar meningkatkan kewaspadaan banjir susulan, karena curah hujan cukup tinggi," katanya menjelaskan.

Menurut dia, banjir dan longsor yang melanda wilayah Kabupaten Lebak antara lain di Malingping, Sobang, Wanasalam, Cijaku, Muncang, Leuwidamar dan Cirinten. Di samping itu juga Kecamatan Banjarsari, Cileles, Gunungkencana, Cigemblong, Cimarga, Cikulur, dan Cibadak.

Saat ini, kata dia, curah hujan di Lebak masih berlangsung dengan intensitas lebat, sedang dan ringan masih terjadi hingga malam itu. Karena itu, BPBD Lebak menetapkan status awas dengan ketinggian permukaan Sungai Ciberang-Ciujung 580 centemeter.

"Kami berharap status awas itu agar warga yang tinggal sekitar aliran sungai melakukan ronda malam agar bisa mengantisipasi luapan air sungai," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement