Senin 07 Dec 2020 04:29 WIB

Sergio Perez Raih Kemenangan Perdana Sepanjang Karier di F1

Perez juara di GP Sakhir, Bahrain, dengan waktu tercepat 1 jam 31 menit, 15,114 detik

Pembalap Meksiko Sergio Perez dari BWT Racing Point merayakan kemenangannya pada Grand Prix Formula Satu (F1) Bahrain di Sirkuit Sakhir, Manama, Bahrain, Ahad (6/12).
Foto: EPA-EFE/Bryn Lennon
Pembalap Meksiko Sergio Perez dari BWT Racing Point merayakan kemenangannya pada Grand Prix Formula Satu (F1) Bahrain di Sirkuit Sakhir, Manama, Bahrain, Ahad (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Meksiko Sergio Perez meraih kemenangan pertama dalam kariErnya di balap Formula 1 (F1) bersama tim Racing Point. Perez memaksimalkan kesalahan strategi Mercedes dalam Grand Prix Sakhir di Bahrain pada Ahad (6/12). Ia mencatatkan waktu tercepat satu jam 31 menit, 15,114 detik.

Mercedes tampak mengendalikan balapan kedua terakhir musim ini yang menggunakan layout terluar Sirkuit Internasional Bahrain ketika George Russell mengambil alih pimpinan lomba dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas setelah tikungan pertama di lap pembuka.

Baca Juga

Tim Silver Arrow memutuskan menarik kedua pembalapnya untuk pitstop bergiliran di lap yang sama ketika Safety Car keluar karena Jack Aitken kehilangan kendali mobil Williams-nya hingga menabrak pembatas. Namun strategi double-stack itu justru mengacaukan balapan bagi kedua pembalap Mercedes.

Russell tampil dominan dalam penampilan pertamanya dengan Mercedes, menggantikan Lewis Hamilton yang terkena Covid-19. Namun dia terpaksa menjalani pistop ketiga karena kru tim Mercedes keliru memasang ban yang seharusnya disematkan di mobil Bottas.

Kesalahan itu membuat Russell mundur ke peringkat lima. Namun dengan ban baru dia mampu merangsek naik ke peringkat dua sebelum kebocoran ban kiri belakangnya membuat dia harus masuk pitstop kembali.

Kesialan Mercedes itu membuka pintu bagi Perez untuk mengklaim kemenangan pertama dalam karirnya juga bagi tim Racing Point.

Perez sempat mendapati dirinya di posisi terakhir pada lap pembuka setelah terlibat senggolan dengan Charles Leclerc namun mampu menemukan jalan menerobos para rivalnya. 

"Saya tak bisa berkata-kata. Saya harap saya tidak sedang bermimpi," kata Perez seperti dikutip laman resmi Formula 1.

"Setelah lap pertama balapan itu (sepertinya) berakhir, tapi kami memiliki kecepatan yang luar biasa dan kami tahu apa yang harus kami lakukan hari ini."

Ironisnya, Perez belum mendapat bangku membalap tahun depan setelah didepak oleh Racing Point yang lebih memilih merekrut Sebastian Vettel. Perez mengaku masih ingin memacu mobil di lintasan F1. 

"Apa yang terjadi (tahun depan) tidak berada di tangan saya saat ini tapi saya ingin tetap melaju," kata Perez.

Pembalap Renault Esteban Ocon meraih podium perdananya sebagai runner-up di depan Lance Stroll, yang membawa mobil Racing Point kedua melengkapi podium hari itu untuk menjadi lecutan semangat bagi tim dalam perebutan tempat ketiga di konstruktor.

Carlos Sainz menjadi pembalap McLaren yang finis terdepan di P4. Rekan satu timnya, Lando Norris harus start dari posisi paling belakang karena menggunakan komponen mesin yang melebihi alokasi per musim.

Norris mampu mengais poin terakhir yang tersedia setelah finis P10 di belakang duet Mercedes Valtteri Bottas dan George Russell yang masing-masing finis P8 dan P9.

"Itu adalah podium yang menyegarkan dan Checo memiliki kecepatan yang luar biasa. Bagi kami ini adalah kekacauan yang kolosal," kata bos tim Mercedes Toto Wolff.

Daniel Ricciardo membawa mobil Renault kedua finis P5 di depan Alexander Albon dari tim Red Bull dan Daniil Kvyat dari tim AlphaTauri.

Leclerc, yang mengawali lomba dari P4, menyudahi balapan di lap pembuka setelah insiden senggolan dengan Perez, demikian pula Max Verstappen yang terlibat tabrakan itu hingga mendapati mobil Red Bullnya terparkir di pinggir trek di samping mobil Ferrari Leclerc.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement