Senin 07 Dec 2020 05:45 WIB

Cara Rasulullah SAW Mengenali Umatnya Saat Hari Kiamat 

Rasulullah SAW pasti akan mengenali umatnya kelak saat kiamat

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW pasti akan mengenali umatnya kelak saat kiamat. Ilustrasi Berwudhu
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Rasulullah SAW pasti akan mengenali umatnya kelak saat kiamat. Ilustrasi Berwudhu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kondisi di Padang Mahsyar saat Hari Kiamat kelak tentu sangatlah padat. Segenap umat manusia akan berada di sana, Muslim dan non-Muslim. Lantas bagaimana Rasulullah SAW akan mengenali umatnya?

Sujud dan wudhu adalah amalan di dunia yang akan dijadikan media Nabi Muhammad SAW, mengenali umatnya. Sebab ini pula yang menempatkan sujud dan wudhu mempunyai keistimewaan. 

Bahkan Rasulullah ﷺ dapat mengenali mereka lewat bekas tanda dalam sujudnya. Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi, Rasulullah ﷺ bersabda:  

ما من أمتي من أحد إلا وأنا أعرفه يوم القيامة قالوا: وكيف تعرفهم يا رسول الله في كثرة الخلائق، قال: أرأيت لو دخلت صبرة فيها خيل دهم بهم وفيها فرس أغر محجل أما كنت تعرفه فيها؟ قال: بلى، قال: «فإن أمتي يومئذ غر من السجود محجلون من الوضو

"Tidak ada seorang pun dari umatku, kecuali aku mengenalnya nanti pada hari Kiamat". Para sahabat bertanya, "Bagaimana engkau mengenal mereka wahai Rasulullah, mereka berada di antara banyak makhluk?" Beliau menjawab, "Bagaimana pendapatmu jika engkau masuk dalam shirath" di dalamnya terdapat kumpulan kuda berwarna hitam, dan dalam kumpulan itu terdapat seekor kuda yang memiliki ghurrah (wama putih cerah di dahinya) dan muhajjal (berkaki putih), bukankah kamu dapat mengenalinya?" Sahabat itu menjawab, "Ya". Lalu beliau bersabda, "Sungguh, umatku pada hari itu mempunyai wajah yang putih karena sujud, serta anggota wudhu yang putih karena wudhu'" (HR Ahmad).

Dalam hadits lainnya Rasulullah ﷺ bersabda sebagaimana dinukilkan Bukhari dan Muslim: 

روى أبو هريرة رضي الله عنه، عن النبي -صلّى الله عليه وسلّم- أنّه قال: حتَّى إذا أرادَ اللهُ رَحمةَ مَن أراد مِن أَهلِ النَّارِ، أَمرَ اللهُ المَلائكةَ أنْ يُخرِجوا مَن كان يَعبُدُ اللهَ، فيُخرِجونَهم ويَعرِفونَهم بآثارِ السُّجودِ، وحرَّم اللهُ على النَّارِ أنْ تَأكُلَ أثَرَ السُّجودِ، فيُخرَجونَ منَ النَّارِ، فكُلُّ ابنِ أدمَ تَأكُلُه النَّارُ إلَّا أثرَ السُّجودِ، فيُخرَجونَ مِنَ النَّار 

"Jika Allah hendak memberi rahmat orang-orang yang dikehendaki-Nya dari penghuni Neraka, Allah akan memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang beribadah kepada Allah. Para Malaikat pun mengeluarkan mereka. Para Malaikat itu mengenali mereka dari bekas sujud. Allah mengharamkan neraka untuk membakar bekas sujud, maka mereka pun keluar dari neraka. Seluruh badan anak Adam akan dibakar oleh Neraka, kecuali bekas sujud." (HR Bukhari dan Mmuslim).

Di samping itu, Rasulullah ﷺ juga memperlama sujudnya hingga hampir sama dengan lamanya beliau ruku. Terkadang beliau sujud lama sekali karena suatu hal yang terjadi pada beliau, sebagaimana penuturan para sahabat.

"Pada suatu ketika Rasulullah keluar menjumpai kami di salah satu waktu sholat siang (yaitu sholat Zhuhur atau  Ashar) sambil menggendong al-Hasan dan al-Husain. Beliau pun maju dan meletakkan keduanya (di samping telapak kaki kanannya), lalu beliau bertakbir untuk sholat dan beliau pun sholat. 

Beliau memperpanjang salah satu sujudnya dalam sholat tersebut. Sahabat berkata, 'Maka aku pun mengangkat kepalaku (di tengah-tengah manusia), ternyata anak kecil itu berada di atas punggung Rasulullah sedangkan beliau masih sujud, lalu aku pun kembali sujud'. Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam selesai sholat, orang-orang bertanya, 

'Wahai Rasulullah! engkau memperpanjang salah satu sujudmu dalam sholat, hingga kami menyangka telah terjadi sesuatu padamu, atau engkau mendapat wahyu!' Beliau bersabda,

كل ذلك لن يكن، إن ابني ارتحلني فكرهت أن أعجله حتى يقضي حا جته "Semua yang kalian sangka itu tidak terjadi padaku, namun anakku (cucuku) ini menunggangiku, dan aku tidak ingin tergesa-gesa. sampai ia puas memenuhi keinginannya." (HR an-Nasai dan Ibnu Asakir).

 

 

    

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement