REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mercedes dikenai denda 20.000 euro atau sekitar Rp 340 juta pada Ahad. Sanksi diberikan setelah memasang ban yang salah pada mobil George Russell menyusul strategi pitstop yang kacau di Grand Prix (GP) Sakhir, Bahrain.
Mercedes memutuskan menarik kedua pembalapnya untuk pitstop bergiliran di lap yang sama ketika Safety Car keluar karena Jack Aitken kehilangan kendali mobil Williamsnya hingga menabrak pembatas. Namun strategi double-stack itu justru mengacaukan balapan kedua pebalap Mercedes.
Russell tampil dominan dalam penampilan pertamanya bersama Mercedessetelah menggantikan Lewis Hamilton yang terjangkit COVID-19. Namun, dia terpaksa menjalani pistop ketiga karena kru tim Mercedes keliru memasang ban yang seharusnya dialokasikan untuk mobil Valtteri Bottas.
Kesalahan itu membuat Russell mundur ke peringkat lima. Namun, dengan ban baru dia mampu merangsek naik ke peringkat dua sebelum kebocoran ban kiri belakangnya membuat dia harus masuk pitstop kembali.
Russell pada akhirnya harus finis P9 pada saat Sergio Perez meraih kemenangan perdananya di F1 bersama tim Racing Point. Mercedes dipanggil menghadap pengawas balapan pascalomba.
Tim yang telah mengklaim gelar ketujuhnya secara beruntun itu mengaku mengalami masalah teknis pada radio komunikasi. Pesan yang dikirimkan ke kru mereka tidak terdengar karena berbarengan dengan masuknya transmisi radio dari mobil Russell.
"Ini jelas pelanggaran regulasi dan biasanya akan melibatkan penalti hingga diskualifikasi," demikian pernyataan steward seperti dikutip laman resmi Formula 1, Senin (7/12).
Namun, alih-alih menjatuhkan penalti, FIA memilih mendenda tim itu dengan alasan Mercedes telah memperbaiki kesalahannya. Pertama, tim memperbaiki masalah itu dalam satu lap. Ini melibatkan Mobil 63 (Russell) menjalani pitstop kembali, sehingga menurunkan posisinya dalam klasifikasi.
Kemudian Bottas, yang mendapati bannya tertukar, juga tertahan selama 27 detik ketika pitstop karena kru mengalami masalah teknis dalam pemasangan ban. Hal ini mempengaruhi posisi finis sang pebalap Finlandia, yang mengakhiri balapan di P8.
Steward mengatakan pelanggaran ini baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah F1. Russell mempertahankan poin pertamanya di F1 yang ia raih setelah finis P9 serta satu poin tambahan yang dia dapatkan dengan mencetak lap tercepat.