REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho menyatakan, Harry Kane dan Son Heung-min sebagai pemain kelas dunia usai duet keduanya menghancurkan Arsenal 2-0 dalam pertandingan bertajuk derbi London Utara, Ahad (6/12) malam WIB. Kemenangan tersebut membuat Tottenham kembali menduduki puncak klasemen Liga Primer Inggris.
Son dan Kane bergantian menciptakan peluang pada babak pertama dan sama-sama menyumbang gol. Secara keseluruhan, keduanya telah mengumpulkan 12 gol musim ini. The Lilywhite juga memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 10 pertandingan.
Di depan 2.000 suporter yang hadir di Stadion Tottenham Hotspur, Son membuka skor pada menit ke-13 lewat tendangan luar biasa yang melengkung dari jarak 25 meter. Kane kemudian mencetak gol jelang babak pertama usai sekaligus menahbiskan diri sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah derbi London Utara, yaitu 11 gol.
"Anda tahu mereka kelas dunia. Sesederhana itu, tetapi ketika kami bermain melawan (Manchester) City, setelah pertandingan saya berbicara dengan bocah Portugal, (bek City Ruben) Dias,” ujar Mourinho dilansir dari Sportsmole, Senin (7/12).
Mourinho mengungkapkan tentang apa yang dikatakan kepada Son dan Kane. Ia tak akan memainkannnya di Liga Primer Inggris jika bukan penyerang bagus. Mantan pelatih Real Madrid itu mengakui keduanya penyerang kelas dunia.
Kedua pemain tersebut mempunyai keseimbangan bermain yang sangat baik. Duo striker itu pun mengerjakan pekerjaan taktis luar biasa untuk tim ketika tak memegang bola. Setelah sebelumnya menang atas Manchester City, Tottenham benar-benar layak diperhitungkan sebagai penantang gelar juara.
Pelatih asal Portugal itu mengakui timnya berada dalam posisi terbaik. Walaupun, ia tak menampik kapan pun Tottenham bisa kalah.
Berbeda dengan Arsenal. The Gunners tengah mengalami masa-masa sulit. Mikel Arteta pun mendapatkan tekanan luar biasa setelah mencatatkan start liga terburuk sejak 1981/1982.
Arteta mengatakan, tak ada kata lain untuk kembali ke jalur yang benar, yaitu segera mencetak gol di setiap pertandingan. Arteta tak melihat performa pasukannya menurun. Anak asuhnya justru melakukan pekerjaan sesuai perintahnya.