REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Puluhan warga di Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Provinsi Sumatera Utara membersihkan rumahnya dari sisa-sisa material lumpur setelah air Sungai Deli surut dan tidak banjir lagi.
Pemantauan di lokasi, sebanyak 32 orang masyarakat yang tinggal di Lingkungan IV, Kelurahan Aur, mengangkat sisa-sisa lumpur setinggi 40 cm yang berada di halaman rumah warga.
Pembersihan lumpur dan sampah yang berasal dari Sungai Deli itu, tidak hanya dikerjakan para remaja, tetapi juga orang dewasa. Pembersihan sisa lumpur itu melelahkan masyarakat di Kelurahan Aur yang mengalami banjir kiriman tersebut.
Seorang warga Lingkungan IV, Ibu Nani Koto (63 tahun) mengatakan material lumpur itu, tidak hanya menumpuk di pekarangan penduduk, tetapi juga sudah masuk ke rumah warga setempat.
"Kami cukup lelah membersihkan rumah, karena lumpur tertinggal cukup banyak dan menimbulkan aroma tidak sedap," ujar Nani, yang tinggal selama 43 tahun di Lingkungan IV tersebut. Air Sungai Deli itu surut, Sabtu (5/12) sekira pukul 22.30 WIB.
Sebelumnya, pada Kamis (3/12) sekira pukul 21.00 WIB, Sungai Deli juga meluap dan merendam ratusan rumah warga. Banjir dari Sungai Deli itu, adalah banjir kiriman yang berasal dari daerah Berastagi, Kabupaten Karo.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 2.773 rumah yang berada di tujuh kecamatan di Kota Medan. Tujuh kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.