Senin 07 Dec 2020 13:07 WIB

Pengacara Pribadi Donald Trump Terinfeksi Covid-19

Rudy Giuliani berkeliling untuk membujuk anggota legislatif mengubah hasil pemilu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani
Foto: Washington Times
Pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan segera meninggalkan Gedung Putih, Donald Trump mengatakan pengacara pribadinya Rudy Giuliani terinfeksi virus corona. Giuliani berkeliling negeri untuk membujuk anggota legislatif mengubah hasil pemilu.

Giuliani yang berusia 76 tahun menjadi salah satu dari daftar panjang orang Gedung Putih yang terinfeksi virus corona. Trump sendiri sempat masuk rumah sakit karena terinfeksi virus yang telah menewaskan 280 ribu orang Amerika tersebut.

Baca Juga

"Rudy Giuliani, yang sejauh ini walikota terbaik New York City, dan telah bekerja tanpa lelah mengekspos pemilihan yang paling korup (sejauh ini) dalam sejarah AS, telah dites positif atas virus China," cicit Trump, Senin (7/12).

Trump menggunakan istilah virus corona yang telah mendapat banyak kecaman. Giuliani belum menjawab permintaan komentar.

Dua sumber mengatakan Giuliani sedang berada di Rumah Sakit Georgetown University di Washington D.C. Salah satu sumber mengatakan ia belum dipastikan menginap di rumah sakit. Sementara, rumah sakit belum menjawab permintaan konfirmasi.

Giuliani menjadi ujung tombak Trump untuk mengubah hasil pemilihan presiden 3 November lalu yang dimenangkan Presiden terpilih Joe Biden. Trump dan Giuliani berulang kali mengklaim pemilihan presiden dicurangi, bertolak belakang dengan bukti yang menunjukkan tidak adanya kecurangan sama sekali.

Petugas pemilu federal dan negara bagian berulang kali mengatakan tidak ada bukti kecurangan dalam skala yang signifikan. Pada Kamis (3/12) lalu, Giuliani mengunjungi Georgia.

Ia meminta anggota parlemen negara bagian untuk mengintervensi hasil pemilu yang memenangkan Biden. Giuliani juga menggunakan langkah yang sama di Michigan dan Arizona.

Trump dan kroni-kroninya mengabaikan saran petugas medis untuk memakai masker dan menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus korona. Giuliani yang terkenal dengan 'Wali Kota Amerika' atas kepemimpinannya usai serangan 11 September 2001 terjegal berbagai kasus hukum selama pemerintahan Trump.

Jaksa federal di Manhattan menyelidiki keterlibatan bisnis Giuliani di Ukraina. Dua rekannya Lev Parnas dan Igor Fruman sudah didakwa atas pelanggaran pendanaan kampanye. Giuliani tidak didakwa dan membantah melakukan pelanggaran apa pun. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement