Senin 07 Dec 2020 14:28 WIB

Ruang Isolasi di Kota Tasikmalaya Penuh

Warga Tasikmalaya yang positif Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah melebihi batas. Alhasil, saat ini tak semua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu dapat diisolasi secara terpusat.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah melebihi batas. Alhasil, saat ini tak semua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu dapat diisolasi secara terpusat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah melebihi batas. Alhasil, saat ini tak semua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu dapat diisolasi secara terpusat. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, ruang isolasi yang ada di daerahnya kini sudah penuh. Banyak pasien Covid-19 yang belum bisa diisolasi secara terpusat di tempat yang sudah disediakan. 

Baca Juga

"Sisanya harus karantina mandiri di rumah," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (7/12).

Menurut dia, karantina mandiri memiliki potensi untuk memunculkan klaster keluarga. Sebab, tak semua rumag warga memenuhi syarat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri.

"Kalau tak disiplin bisa terpapar keluarganya, jadi klaster keluarga. Itu yang kita khawatirkan," kata dia. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Senin pagi, total kasus tefkonfirmasi berjumlah 1.074 orang. Sebanyak 592 kasus di antaranya masih aktif.

Sementara itu, angka kematian juga terus bertambah. Hingga saat ini, sudah 29 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Kota Tasikmalaya. Sedangkan 453 orang dinyatakan sembuh.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, hanya sekira 300 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerahnya yang menjalani isolasi secara tersentralistik. Tempat isolasi tersentralistik itu di antaranya adalah sejumlah rumah sakit, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil), dan salah satu gedung di pesantren yang menampung para santri yang positif di lingkungan itu.

"Sisanya kita isolasi mandiri di rumah dengan persyaratan yang ketat," kata dia saat dihubungi Jumat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement