REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rita Ora menyampaikan permintaan maaf atas sikapnya yang gegabah usai melanggar protokol Covid-19. Sang musisi mengaku telah mengabaikan aturan pemerintah selama berada di Mesir dan saat kembali ke Inggris.
Menggunakan jet pribadi, Ora terbang ke Kairo pada 21 November 2020. Dia diundang untuk tampil di sebuah hotel bintang lima di sana. Salah satu tamu yang dikabarkan hadir adalah Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi.
Setelah tampil, Ora seharusnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Namun, perempuan 30 tahun itu malah pulang dan menggelar pesta ulang tahun di Restoran Casa Cruz, Notting Hill, London Barat, pada 28 November. Ia meminta maaf karena melakukan itu di tengah pemberlakuan lockdown.
Lewat pernyataan resminya, Ora menyampaikan bahwa dia memenuhi aturan tes negatif Covid-19 sebelum tampil di Kairo. Dia menyesal tidak melakoni aturan setelah tampil, yakni melakukan isolasi dua pekan sebelum berkegiatan.
"Seperti yang kalian tahu, saya tidak mengikuti anjuran pemerintah dan saya minta maaf. Saya menyadari ucapan maaf dari bintang pop mungkin tidak terlalu berbobot, apalagi yang melanggar aturan," kata pelantun lagu "Your Song" itu.
Ora menyebut dirinya bukan contoh yang baik. Dia benar-benar merasa bersalah dan sangat malu, berharap tidak ada orang lain yang melakukan kekeliruan yang sama.
Ora mengaku merasa bersalah kepada banyak pihak. Utamanya, kepada pemerintah yang berusaha menekan angka penyebaran Covid-19, juga kepada publik yang selalu mendukungnya. Ora pun merasa malu kepada petugas kesehatan. Dia ingin menebus kesalahannya.
"Saya akan mendonasikan honor saya dari Mesir untuk amal. Jadilah lebih baik dari saya dan belajarlah dari kesalahan saya sehingga kalian tidak perlu mengalami hal sulit," ucapnya, dikutip dari laman The Sun, Senin (7/12).