REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah laporan mengatakan, kepala kelompok kriminal Israel mulai mengalihkan aktivitas kelompoknya ke Uni Emirat Arab (UEA). Kelompok tersebut dilaporkan menyamar sebagai pengusaha.
Mengutip seorang perwira polisi senior Israel, Channel 12 melaporkan, bahwa kepala kelompok kriminal yang beroperasi melalui agen atau melakukan perjalanan sendiri untuk menyelesaikan kesepakatan senilai puluhan juta dolar. "Para penjahat ini menyamar sebagai pengusaha Israel dan menyembunyikan fakta bahwa mereka adalah penjahat berbahaya," kata petugas itu dikutip laman Anadolu Agency, Senin (7/12).
Dia mencatat bahwa para penjahat itu berinvestasi di real estate di Dubai. Selain itu, mereka turut dalam proyek makanan dan hotel untuk menggunakannya sebagai kedok saat terlibat dalam perdagangan kokain atau obat-obatan serta pencucian uang.
Perwira polisi senior yang meminta jati dirinya tak disebutkan itu juga mengatakan, polisi Israel tengah mengumpulkan informasi tentang aktivitas mereka di UEA. Polisi juga memperkirakan bahwa mereka akan mencuci ratusan juta dolar di Dubai.
Petugas polisi memperingatkan bahwa jika para penjahat tertangkap di Dubai saat terlibat dalam perdagangan narkoba, mereka dapat menghabiskan waktu lama di penjara jika tidak dijatuhi hukuman mati. Menyusul penandatanganan kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel pada pertengahan September, puluhan perjanjian ditandatangani di berbagai bidang, bersama dengan penerbangan harian untuk UEA dan operator Israel antara kedua negara.