Senin 07 Dec 2020 16:21 WIB

Kelompok Kriminal Israel Mulai Beroperasi di Uni Emirat Arab

Kelompok kriminal Israel dilaporkan menyamar sebagai pengusaha di UEA

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 (Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
(Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah laporan mengatakan, kepala kelompok kriminal Israel mulai mengalihkan aktivitas kelompoknya ke Uni Emirat Arab (UEA). Kelompok tersebut dilaporkan menyamar sebagai pengusaha.

Mengutip seorang perwira polisi senior Israel, Channel 12 melaporkan, bahwa kepala kelompok kriminal yang beroperasi melalui agen atau melakukan perjalanan sendiri untuk menyelesaikan kesepakatan senilai puluhan juta dolar. "Para penjahat ini menyamar sebagai pengusaha Israel dan menyembunyikan fakta bahwa mereka adalah penjahat berbahaya," kata petugas itu dikutip laman Anadolu Agency, Senin (7/12).

Baca Juga

Dia mencatat bahwa para penjahat itu berinvestasi di real estate di Dubai. Selain itu, mereka turut dalam proyek makanan dan hotel untuk menggunakannya sebagai kedok saat terlibat dalam perdagangan kokain atau obat-obatan serta pencucian uang.

Perwira polisi senior yang meminta jati dirinya tak disebutkan itu juga mengatakan, polisi Israel tengah mengumpulkan informasi tentang aktivitas mereka di UEA. Polisi juga memperkirakan bahwa mereka akan mencuci ratusan juta dolar di Dubai.

Petugas polisi memperingatkan bahwa jika para penjahat tertangkap di Dubai saat terlibat dalam perdagangan narkoba, mereka dapat menghabiskan waktu lama di penjara jika tidak dijatuhi hukuman mati. Menyusul penandatanganan kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel pada pertengahan September, puluhan perjanjian ditandatangani di berbagai bidang, bersama dengan penerbangan harian untuk UEA dan operator Israel antara kedua negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement